Tanggal 30 Juli-10 Agustus 2019 ini, Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), kembali menggelar kegiatan ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili).
Dalam ekspedisi bertajuk “Menapaki Pesona Keanekaragaman Hayati, Ekowisata, Kawasan Karst, dan Sosial Budaya Masyarakat di Tanah Sumba Timur” ini, sebanyak 21 orang anggota Himakova akan diberangkatkan ke Taman Nasional Matalawa, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ekspedisi ini bukanlah perjumpaan pertama Surili dengan Bumi Marapu. Satu dekade lalu, 2009, Tim Surili Himakova telah menjelajahi TN Matalawa, tepatnya Blok Manupeu Tanah Daru. Tahun ini Surili 2019 akan menelusuri kekayaan alam yang tersembunyi di Blok Laiwangi Wanggameti.
Tim Surili 2019 akan mengkaji potensi flora, fauna, ekowisata, dan kawasan karst yang terdapat di taman nasional ini. Mereka akan dibagi menjadi 8 tim kelompok pemerhati (KP), yakni kelompok pemerhati mamalia, burung, herpetofauna, kupu-kupu, flora, ekowisata, goa, serta tim fotografi konservasi. Pengambilan data akan dilakukan di beberapa lokasi, yakni di ekosistem sabana dan hutan rendah.
Kegiatan Surili yang sudah dilaksanakan sejak 2003 ini diharapkan dapat mendukung upaya pengelolaan dan konservasi sumberdaya hayati di tengah maraknya kasus perambahan hutan, alih fungsi kawasan, dan isu-isu biodiversitas.
Aksi nyata kepedulian generasi muda bangsa untuk ikut serta menjaga dan mengembalikan kestabilan ekosistem juga dapat diwujudkan melalui kegiatan ekspedisi ini. Semangat yang membara dan keinginan yang menggebu-gebu diharapkan dapat menjadi pemicu bagi para pemuda bangsa untuk terus menjaga keseimbangan ekosistem.