Selular.ID – Amerika Serikat (AS) telah mencabut izin yang mengizinkan Huawei Technologies. untuk membeli chip dari Qualcomm Inc. dan Intel Corp dicabut. Artinya, Huawei bakal setop Gunakan chip Qualcomm dan Intel.
Pencabutan lisensi tersebut mempengaruhi penjualan chip di AS untuk digunakan pada ponsel dan laptop Huawei.
Michael McCaul, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR membenarkan keputusan pemerintah tersebut, dalam sebuah wawancara dia mengatakan langkah ini adalah kunci untuk mencegah Tiongkok mengembangkan AI yang canggih.
Meskipun keputusan tersebut mungkin tidak berdampak pada sejumlah besar chip, hal ini menggarisbawahi tekad pemerintah AS untuk membatasi akses Tiongkok terhadap sejumlah besar teknologi semikonduktor.
Para pejabat juga mempertimbangkan sanksi terhadap enam perusahaan Tiongkok yang mereka curigai memasok chip ke Huawei, yang telah masuk dalam daftar pembatasan perdagangan AS sejak 2019.
“Kami terus menilai bagaimana kontrol kami dapat melindungi keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri kami dengan sebaik-baiknya,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Seperti diketahui, saham Qualcomm tergelincir 0,9% pada hari Selasa menjadi $180,15 menyusul laporan Financial Times pada hari sebelumnya tentang pencabutan lisensi. Saham Intel sedikit berubah, pada $30,68.
Pihak Qualcomm baru-baru ini mengatakan bahwa bisnisnya dengan Huawei sudah terbatas dan akan segera menyusut.
Huawei tidak masuk dalam daftar 10 pelanggan teratas Qualcomm, menurut analisis rantai pasokan Bloomberg. Itu juga tidak ditampilkan dalam daftar pelanggan teratas Intel.
Stacy Rasgon, analis di Sanford C. Bernstein menyebutkan, Qualcomm telah mengatakan bahwa bisnis Huawei akan dihentikan.
Menurut Rasgon Huawei hanya mengirimkan sekitar lima juta komputer desktop dan notebook setiap tahunnya, atau 2% dari pasar, sehingga meskipun Intel telah memasok semua prosesor tersebut, dampaknya terhadap pendapatan Intel akan minimal.
Baca Juga:Rumor: Huawei Kirin Merambah ke Dunia Chipset PC
AS juga menekan Jepang, Belanda, Korea Selatan, dan Jerman untuk memperketat pembatasan penjualan dan pemeliharaan peralatan manufaktur chip di Tiongkok, dengan Huawei sebagai target utama upaya tersebut.