Teknologi.id – Starlink milik Elon Musk telah membawa internet ke seluruh dunia melalui jaringan satelit, termasuk di Indonesia. Berita ini disambut dengan antusiasme oleh beberapa masyarakat yang telah mencoba layanan internet baru ini. Salah satunya adalah pengguna X dengan handle @drayanaindra, yang berbagi pengalamannya menggunakan Starlink melalui unggahannya.
Beberapa hari lalu, @drayanaindra membagikan postingan yang menggambarkan pengalamannya menjadi pengguna Starlink. Dalam unggahan tersebut, ia menyatakan, “Hari ini resmi jadi pengguna Starlink. Thank you @Starlink @Elonmusk to bringing this innovation.”
Hari ini resmi jadi pengguna starlink. Thank you @Starlink @elonmusk to bring this innovation. pic.twitter.com/B7VHNlIa0H
— indra (@drayanaindra) May 3, 2024
Unggahan tersebut dilengkapi dengan beberapa foto yang memperlihatkan tampilan perangkat Starlink, kecepatan internet yang diukur, serta fitur-fitur pendukung lainnya.
Dalam thread yang dibagikan, akun dengan nama handle tersebut menjelaskan bahwa kecepatan internet yang dia dapatkan mencapai puncaknya sekitar 300-400 Mbps. Hal ini juga dibuktikan dengan screenshot pengecekan kecepatan sinyal yang menunjukkan kecepatan mencapai 304 Mbps.
Selama lebih dari 12 jam menggunakan layanan Starlink, kecepatan internet yang stabil tetap terjaga. Kecepatan maksimal yang dicapai adalah 360 Mbps, dengan rata-rata mencapai 250 Mbps. Selain itu, akun ini juga memperlihatkan fitur visual mapping sinyal dan log pencarian sinyal satelit yang tersedia dalam perangkat Starlink.
Dalam pengalamannya, @drayanaindra juga mencoba mengundung game di ponselnya menggunakan layanan Starlink. Ia menyatakan bahwa di daerah seperti Cigugur Girang, Bandung Barat, di mana tidak terjangkau layanan fiber optic, Starlink dapat menjadi pilihan yang sangat baik.
Namun, ia juga mengakui bahwa layanan Starlink memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan fiber optic, dengan harga mulai dari Rp 750 ribu untuk langganan bulanan dan perangkat pendukung yang mencapai Rp 7 jutaan.
Meskipun begitu, warga asal Bandung tersebut mengakui bahwa bagi masyarakat di kota yang sudah terjangkau oleh jaringan fiber optic, layanan tersebut mungkin menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Hal ini karena biaya langganan fiber optic jauh lebih murah dibandingkan dengan Starlink.
Daerah yang Cocok Menggunakan Starlink
Selain itu, ia juga menyarankan bahwa Starlink mungkin tidak cocok untuk digunakan di wilayah dengan padat pemukiman, terutama di rumah yang dikelilingi oleh gedung atau pohon tinggi.
Selain penggunaan di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh infrastruktur internet konvensional seperti fiber optic, layanan Starlink juga memiliki potensi untuk menjadi solusi yang penting dalam situasi darurat atau bencana alam. Kemampuannya untuk menyediakan konektivitas internet yang cepat dan handal dapat menjadi kunci dalam menyediakan bantuan dan koordinasi dalam situasi yang memerlukan tanggapan cepat.
Baca juga: Ternyata Starlink Indonesia Beda dengan Starlink AS, Begini Kata Kominfo
Di samping itu, Starlink juga menjanjikan akses internet yang lebih stabil dan andal bagi pengguna di wilayah yang saat ini mengalami kendala dalam ketersediaan layanan internet. Terlepas dari harganya yang saat ini mungkin masih di luar jangkauan bagi sebagian masyarakat, perkembangan teknologi ini dapat membawa harapan akan adanya inklusi digital yang lebih luas di masa depan.
Namun, sambil mengapresiasi keunggulan teknologi ini, penting untuk juga mempertimbangkan dampak lingkungan dari proyek ini. Peluncuran ratusan atau bahkan ribuan satelit ke ruang angkasa memiliki potensi untuk menciptakan sampah luar angkasa yang dapat mengganggu orbit Bumi dan menimbulkan risiko tumbukan dengan satelit lainnya.
Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang cermat dalam merancang dan mengelola proyek-proyek semacam ini untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Sementara Starlink menjanjikan akses internet global yang cepat dan dapat diandalkan, perlu untuk terus melakukan evaluasi menyeluruh tentang implikasi teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan dari penerapan teknologi ini.
Hanya dengan pendekatan yang berkelanjutan dan holistik, kita dapat memastikan bahwa inovasi semacam ini benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat global tanpa mengorbankan nilai-nilai penting seperti keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial.
Baca juga: Ini Dia, Cara Langganan Starlink serta Daftar Harga Paket Internetnya di Indonesia
Kesimpulannya, meskipun layanan Starlink menawarkan kecepatan internet yang sangat tinggi dan merupakan solusi bagi daerah-daerah yang belum terjangkau oleh fiber optic, harga yang tinggi dan keterbatasan geografis membuatnya masih menjadi pilihan terbaik untuk beberapa kasus penggunaan.
Meskipun begitu, dengan terus berkembangnya teknologi dan ekspansi jaringan, layanan seperti Starlink dapat menjadi semakin relevan dan terjangkau bagi lebih banyak orang di masa depan.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)