Siapa, sih, yang belum kenal savana Pangonan?
Sepertinya, tidak sedikit yang sudah mengenal padang rumput nan memukau ini. Savana Pangonan menjadi salah satu destinasi wisata yang perlu kamu kunjungi di Dieng. Di tempat ini, kamu tidak akan bertemu dengan susunan bambu berbentuk tulisan “love” ataupun jembatan kaca buatan.
Di Savana Pangonan, kamu hanya akan mendapati hamparan rerumputan hijau yang begitu luas diapit oleh bukit-bukit dengan hutan yang cukup lebat. Oleh karena itu, tempat ini sempat menjadi viral sebagai salah satu lokasi foto pre-wedding seorang selebritas.
Semenjak itu, tempat yang berada di dalam Perbukitan Reco Gede ini menjadi objek wisata baru di Dieng.
Savana Pangonan terletak di Dusun Karangsari, Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Jika titik keberangkatan dari Hostel Tani Jiwo, kamu cukup berkendara 5 menit saja melewati Museum Kailasa dan sampai di loket masuk savana ini. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp15.000,00 per orang, kamu sudah bisa menikmati keindahan pemandangan di Savana Pangonan.
Namun, persiapkan diri matang-matang karena di dekat savana ini tidak ada toilet atau musala. Jadi, sebelum melakukan pendakian dari loket masuk, lebih baik gunakan dahulu toilet yang disediakan di sekitar tempat parkir.
Untuk sampai savana, kamu harus mendaki bukit selama 30 menit. Jalur pendakian untuk sampai ke savana ini cukup ringan. Terdapat sekitar empat gubuk kecil yang masing-masing berjarak 200 meter untuk tempat beristirahat bagi pengunjung.
Sepanjang perjalanan mendaki, kamu akan ditemani berbagai jenis tumbuhan yang begitu subur. Mulai dari stroberi hutan atau ucen, bunga pancawarna, bunga kala lili, anggrek hantu, pohon-pohon kayu, tanaman pakis, dan lain sebagainya. Namun, pastikan tidak mengambil salah satu tanaman ini secara sembarangan, ya, atau kamu bisa didenda oleh petugas!
Jika dirunut dari peristiwa sejarahnya, Savana Pangonan terbentuk dari aktivitas vulkanik sekitar 8.500 tahun yang lalu. Savana ini merupakan salah satu tahap di periode kedua dalam pembentukan Dataran Tinggi Dieng. Sehingga, jika dilihat dari atas bukit, savana ini berbentuk seperti kuali besar dengan cekungan di tengahnya.
Pada abad 19 sampai 20, Dieng menjadi surganya hewan liar. Savana ini kemudian digunakan oleh warga sekitar untuk menggembala–dalam bahasa Jawa disebut angon–ternak, seperti kuda, sapi, kerbau, dan kambing. Dari situlah, istilah pangonan ditemukan.
Lalu, apa yang bisa dinikmati dari hamparan padang rumput ini?
Buanyaaak!!!
Savana Pangonan adalah tempat yang bisa dikunjungi baik saat musim hujan ataupun musim kemarau.
Menikmati Danau Saat Musim Penghujan
Oleh karena Savana Pangonan dapat dikunjungi di musim apapun, terdapat banyak hal unik yang dapat ditemukan di tempat ini. Salah satunya adalah danau yang hanya terbentuk di musim penghujan.
Di salah satu sudut savana, kala musim penghujan, danau akan terbendung oleh air hujan sehingga membentuk danau kecil. Di danau ini, kita bisa melihat burung belibis yang berenang di sekitar tepian danau. Selain itu, kita bisa melihat kabut naik dari permukaan danau ini ke langit.
Namun, disarankan untuk berhati-hati melangkah di savana ini kala musim hujan karena beberapa permukaan cenderung becek dan tergenang air hujan cukup dalam.
Berkemah
Selain menikmati danau yang hanya muncul di musim penghujan, kamu juga bisa berkemah di savana Pangonan.
Kamu bisa membawa tendamu sendiri atau bisa menyewa di loket masuk. Pastikan, kamu memahami syarat berkemah di sini, ya. Karena savana Pangonan masih menjadi habitat hewan liar, kamu tidak disarankan untuk mendirikan tenda di dekat hutan sekitar savana ini.
Piknik sambil Makan Siang
Jika tidak ingin berkemah, kamu bisa juga piknik kecil bersama teman satu geng di sini. Sembari membawa alas duduk, penghangat tubuh, dan jajan-jajan, kamu dan teman satu geng bisa menikmati syahdunya suasana di Savana Pangonan.
Pilihlah area lapang dan datar agar kamu bisa menggelar alas duduk dan bekal yang kamu bawa tanpa takut jatuh atau tumpah. Pastikan juga waktu yang tepat untuk piknik kecil seperti ini.
Musim kemarau adalah saat yang tepat untuk piknik kecil seperti ini. Selain jalan menuju savana yang tidak becek, lebih banyak dataran yang kering dan tidak perlu takut kehujanan saat sedang asyik menikmati bekal.
Latihan Mendaki Gunung
Karena jalan menuju Savana Pangonan cukup menanjak, kamu juga bisa sambil latihan naik gunung dengan berkunjung ke sini. Dengan merasakan perjalanan menanjak dan menurun menuju savana, kamu bisa sedikit membayangkan bagaimana jalur pendakian di gunung-gunung sekitar Dieng.
Jalur menanjak ini cukup pendek dan memiliki berbagai tantangan, seperti pendakian di gunung-gunung. Mulai dari tanah bertingkat, bebatuan, melintasi akar-akar pohon, jalur yang berdampingan dengan jurang, dan berbagai macam jenis jalur lainnya bisa membuatmu terlatih untuk mendaki gunung suatu saat nanti.
Foto-Foto Estetik
Jika sudah jauh-jauh mendaki, apa lagi, sih, yang dilakukan kalo bukan mengabadikan momen?
Savana Pangonan juga merupakan tempat yang menarik untuk diabadikan dalam foto. Tidak perlu tambahan latar belakang tulisan “love” atau properti buatan, tempat ini sudah estetik secara alami.
Nah, sekarang gak bingung lagi mau ngapain di Savana Pangonan, ‘kan? Ada banyak hal yang bisa dilakukan sembari menikmati ciptaan Tuhan ini. Kalau belum berkunjung, segera masukkan Savana Pangonan ke dalam wishlist-mu di Dieng, ya. Sampai jumpa di Dieng!
Penulis: Yosi Basuki