Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan Contohnya

business-model-canvas:-pengertian,-elemen,-dan-contohnya
Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan Contohnya
service
Share

Share This Post

or copy the link

shopee gratis ongkir

Business model canvas adalah alat bisnis yang digunakan untuk memvisualisasikan semua rancanganmu saat ingin memulai bisnis dalam satu lembar kertas.

Lembaran tersebut terdiri dari sejumlah blok yang masing-masing mendeskripsikan secara singkat proses bisnismu.

Itulah mengapa model bisnis yang kamu rancang dalam lembaran ini disebut kanvas (canvas). Hal ini karena business model canvas membingkai seluruh aspek yang perlu ada dalam bisnismu.

Business model canvas diciptakan oleh Alex Osterwalder, konsultan dan pakar bisnis asal Swiss. Template business model canvas buatannya, sudah luas digunakan oleh banyak perusahaan untuk menjelaskan bagaimana model bisnis mereka.

Business model canvas memungkinkanmu memetakan seluruh model bisnismu dalam satu gambar.

Alat bantu rancangan model ini dapat digunakan siapa pun, baik pemula, pengusaha, hingga eksekutif senior di perkantoran.

Baca Juga: 5 Manfaat Value Proposition Canvas dan Strukturnya dalam Bisnis

Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan Contohnya
Foto: Elemen Bisnis (Pexels.com)

Apa saja yang perlu diisi pada blok-blok yang tersedia dalam business model canvas? Setidaknya ada sembilan blok yang perlu diisi.

Masing-masing blok berisi elemen yang harus ada pada business model canvas. Elemen tersebut di antaranya adalah segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan dengan pelanggan, aliran pendapatan, aktivitas utama, sumbar daya utama, kemitraan utama, dan struktur biaya.

Masing-masing blok perlu diisi secara akurat dan ditinjau kembali secara teratur. Hal ini untuk memastikan model bisnis masih akurat sebelum kamu mendaftarkan bisnismu.

Dalam situs University of Oxford, terdapat perincian sembilan elemen yang perlu ada pada business model canvas:

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Pada elemen ini, kamu perlu menjelaskan siapa yang akan menjadi pelangganmu? Apakah mereka berasal dari kelompok umur tertentu, kelompok jenis kelamin tertentu, orang-orang yang berada di wilayah tertentu, dan sebagainya.

Pelanggan adalah orang-orang yang kamu ciptakan nilainya, karena mereka yang menjadi wajah produkmu.

Artinya, pelanggan di sini mencakup pengguna sederhana hingga pelanggan yang membayar biaya tambahan.

2. Proposisi Nilai (Value Propositions)

Di sini, kamu perlu menjelaskan proposisi menarik apa yang kamu tawarkan kepada pelangganmu. Selain itu, jelaskan pula mengapa pelanggan membeli atau menggunakan produkmu.

Dalam setiap segmen pelanggan, kamu memiliki proposisi nilai tertentu. Ini merupakan kumpulan produk dan layanan yang menciptakan nilai bagi pelangganmu.

3. Saluran (Channel)

Pada elemen ini, dijelaskan bagaimana proposisi ini dipromosikan, dijual, dan disampaikan. Kamu perlu menjelaskan juga mengapa demikian dan apakah saluran yang kamu pilih bekerja dengan baik.

Saluran menjelaskan melalui titik kontak mana kamu berinteraksi dengan pelanggan dan memberikan nilai. Saluran yang dimaksud memiliki kaitan dengan marketing channel.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

Hubungan pelanggan menguraikan jenis hubungan yang kamu bangun dengan pelangganmu. Jadi, di bagian ini kamu perlu menjelaskan bagaimana caramu berinteraksi dengan pelanggan.

Untuk membantumu menjaga hubungan baik dengan pelanggan, kamu bisa menerapkan sistem CRM pada perusahaanmu. Menjaga hubungan dengan pelanggan bisa jadi lebih mudah dengan banyaknya perangkat lunak CRM.

5. Aliran Pendapatan (Revenue Streams)

Elemen ini memperjelas bagaimana dan melalui mekanisme penetapan harga seperti apa hingga model bisnismu bisa menangkap nilai.

Aliran pendapatan berkaitan erat dengan proposisi nilai. Di sini kamu perlu menjelaskan bagaimana bisnis memperoleh pendapatan melalui proposisi nilai.

Baca Juga: 4 Fungsi Platform Ecommerce untuk Bisnis Kamu

6. Sumber Daya Utama (Key Resources)

Pada bagian ini, kamu perlu menentukan aset strategis unik apa yang harus dimiliki model bisnismu. Hal ini penting agar dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor.

7. Aktivitas Utama (Key Activities)

Elemen ini menunjukkan hal-hal apa saja yang benar-benar kamu butuhkan untuk dapat bekerja dengan baik. Misalnya, hal strategis unik apa yang perlu bisnismu lakukan untuk menyampaikan proposisi.

8. Kemitraan Utama (Key Partnership)

Elemen ini menunjukkan siapa yang dapat membantu mengembangkan model bisnismu. Karena kamu tidak memiliki semua sumber daya utama yang diperlukan untuk bisnismu, tentu kamu tidak bisa melakukan semua aktivitas utama.

Oleh karena itu, diperlukan kemitraan untuk saling melengkapi kekurangan antara satu bisnis dan bisnis lainnya. Contohnya, kamu perlu bekerja sama dengan pemasok bahan baku agar dapat menciptakan produk akhirmu.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

Setelah memahami infrastruktur model bisnismu, kamu juga akan memiliki gambaran tentang struktur biayanya.

Hal yang perlu kamu jelaskan di sini ialah apa pemicu biaya utama bisnis dan bagaimana kaitan biaya ini dengan pendapatan.

Baca Juga: 5 Manfaat Aplikasi Canva, Tools Desain Andalan Sejuta Umat!

Contoh dan Cara Membuat Business Model Canvas

Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan Contohnya
Foto: Presentasi Bisnis (Pexels.com)

shopee pilih lokal

Business Model Canvas sebenarnya dapat dibuat di mana saja, tak harus pada selembar kertas. Kamu bisa membuatnya pada papan tulis atau media lain.

Yang jelas, kamu membuat model bisnismu dalam satu kanvas atau satu medium. Jadi, kamu bisa melihat desain bisnismu dalam satu kali pandang.

Berikut ini contoh business model canvas dari perusahaan asal Amerika Serikat, Amazon. Perusahaan yang didirikan Jeff Bezos ini, awalnya fokus pada e-commerce, lalu mengembangkan sayap hingga ke cloud computing, digital streaming, dan kecerdasan buatan.

1. Segmen Pelanggan

Ada tiga segmen pelanggan utama Amazon, yaitu penjual, pembeli, dan pengembang IT. Penjual yang dimaksud, adalah para pebisnis yang menggunakan situs e-commerce Amazon untuk menjual produk mereka.

Pengembang IT lebih banyak bercokol di produk Amazon Web Services (AWS), layanan cloud computing milik Amazon.

Ada pun pembeli adalah seluruh orang yang pernah bertransaksi di Amazon, baik untuk mendapatkan produk maupun layanan di sana.

2. Proposisi Nilai

Ada tiga pula proposisi nilai Amazon, yakni harga rendah, pengiriman cepat, dan beragam pilihan produk. Dari ketiga manfaat bagi konsumen ini, bisa dilihat bahwa proposisi nilai terbesar Amazon adalah kenyamanan.

3. Saluran

Situs e-commerce tentu saja menjadi saluran terbesar Amazon. Namun, ada juga platform lain, seperti Amazon Prime (platform streaming berlangganan) dan program afiliasi.

4. Hubungan Pelanggan

Fokus Amazon, yaitu memiliki hubungan yang sehat dan tahan lama dengan pelanggan. Amazon mempertahankan saluran komunikasi terbuka dengan konsumen, melalui ulasan, komentar, telepon, chat, dan email. Perusahaan ini juga cepat dalam memberikan feedback.

5. Aliran Pendapatan

Amazon menghasilkan uang melalui penjualan, komisi, iklan, langganan melalui Amazon Prime, layanan web melalui AWS, lisensi, dan paten.

Baca Juga: 7 Jenis Marketing Channel yang Bisa Bantu Kembangkan Bisnis

6. Sumber Daya Utama

Infrastruktur teknologi merupakan sumber daya utama bagi Amazon, karena ia memang berbasis di teknologi informasi.

Sumber daya lain mencakup ruang fisik perusahaan, misalnya kantor, gudang, struktur rantai pasok, otomatisasi, dan lain-lain. Adapun sumber daya manusia mencakup, desainer, insinyur, pengembang, dan lain-lain.

7. Aktivitas Utama

Aktivitas utama Amazon, yakni pengembangan, pemeliharaan, dan perluasan platformnya. Amazon berinvestasi pada pengembangan dan pengelolaan situs web dan aplikasi, pengelolaan rantai pasokan, pergudangan, keamanan informasi di semua platform, dan sebagainya.

8. Kemitraan Utama

Setidaknya ada lima mitra utama Amazon, yaitu penjual, afilasi, pengembang, pembuat konten, dan anak perusahaan. Penjual dan pengembang, selain menjadi segmen pelanggan, mereka juga termasuk mitra utama.

Afiliasi terkait dengan para pemilik blog yang mengikuti program afiliasi Amazon, sedangkan pembuat konten terkait dengan produk Kindle untuk penerbitan e-book.

Adapun anak perusahaan meliputi perusahaan yang menyediakan tempat penyimpanan, toko, dan sistem. Ada pula produk yang dikembangkan oleh Amazon, yaitu Amazon Essentials, Amazon Elements, Kindle, Alexa, dan lain-lain.

9. Struktur Biaya

Di Amazon, struktur biayanya mencakup pembiayaan di sejumlah lini yang mendukung perusahaan. Mulai dari struktur TI, pusat layanan pelanggan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak, keamanan informasi, pemasaran, dan sebagainya.

Baca Juga: Daftar Kota Dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Ada Kotamu?

Demikian penjelasan mengenai business model canvas, beserta elemen dan contohnya. Semoga bermanfaat!

0
mutlu
Happy
0
_zg_n
Sad
0
sinirli
Annoyed
0
_a_rm_
Surprised
0
vir_sl_
Infected
Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan Contohnya

Tamamen Ücretsiz Olarak Bültenimize Abone Olabilirsin

Yeni haberlerden haberdar olmak için fırsatı kaçırma ve ücretsiz e-posta aboneliğini hemen başlat.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Foxiz.my.id privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Bizi Takip Edin