Dipublish Tgl: Tuesday, 14 May 2024
Perusahaan startup tidak jarang dikaitkan dengan istilah unicorn, dimana secara pengertian perusahaan unicorn adalah perusahaan rintisan (startup) yang memiliki nilai valuasi mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun lebih.
Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Aileen Lee, seorang investor venture capital, untuk menggambarkan kelangkaan dan keistimewaan perusahaan-perusahaan tersebut, layaknya seekor unicorn dalam istilah mitologis.
Mari kita kenali lebih dalam apa yang dimaksud dengan perusahaan unicorn, bagaimana cirinya, perbedaannya, dan beberapa contohnya di Indonesia pada artikel berikut ini!
Perusahaan Unicorn Adalah …
Unicorn adalah gelar yang ditujukkan untuk perusahaan rintisan (startup) yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dolar, yang pertama kali dikenalkan oleh Aileen Lee dalam artikelnya “Welcome to The Unicorn Club” yang terbit pada 2013 di Techcrunch.
Istilah ini merujuk pada hewan mitologi unicorn, spesies kuda bertanduk tunggal di kepala yang langka dan mustahil, cocok untuk menggambarkan perusahaan unicorn itu sendiri.
Selain itu, dalam artikelnya Aileen Lee juga menjelaskan istilah unicorn ini dianggap mampu menggambarkan impian magis pada perusahaan perustis dalam berburu valuasi milyaran dollar.
Bisa disimpulkan jika, istilah unicorn adalah perusahaan rintisan (startup) yang memiliki nilai valuasi mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun lebih. Biasanya perusahaan ini bergerak di bidang seperti transportasi online, e-commerce, fintech dan sejenisnya.
Baca Juga: Apa itu Startup dan Ciri-Cirinya?
Ciri-Ciri Perusahaan Unicorn
Ada 3 ciri utama perusahaan unicorn, berikut diantaranya:
1. Nilai Valuasi Tinggi
Ciri utama yang paling terlihat dari perusahaan unicorn adalah valuasinya yang tinggi, yaitu mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun lebih. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi dan prospek perusahaan tersebut untuk meraih keuntungan besar di masa depan.
2. Pertumbuhan Cepat
Selanjutnya, pertumbuhan bisnis yang cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini ditandai dengan peningkatan pengguna, pendapatan, dan pangsa pasar secara signifikan.
Adapun pertumbuhan ini didorong oleh model bisnis yang inovatif dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan tepat.
3. Fokus Menciptakan Inovasi
Selanjutnya fokus untuk menciptakan inovasi. Inovasi ini dapat berupa produk, layanan, atau model bisnis baru yang mampu memecahkan masalah lama dengan cara yang lebih baik dan efisien.
Selain itu, biasanya perusahaan unicorn juga optimal dalam memanfaatkan teknologi untuk menjalankan bisnis mereka. Melalui teknologi ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan efisiensi, menjangkau konsumen yang lebih luas, dan memberikan pengalaman yang lebih personal kepada penggunanya.
Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn dan Hectocorn
Berikut beberapa perbedaan Startup Unicorn, Decacorn dan Hectocorn:
1. Nilai Valuasi
Perbedaan pertama Startup Unicorn, Decacorn dan Hectocorn adalah nilai valuasi. Dimana, perusahaan unicorn senilai $1 Miliar, perusahaan Decarorn bernilai minimal minimal $10 miliar (telah melampaui unicorn), sedangkan Hectocorn adalah Startup bernilai minimal $100 miliar (level tertinggi, sangat langka).
2. Kelangkaan
Berikutnya adalah dari tingkat kelangkaannya, perusahaan unicorn relatif banyak dibandingkan decacorn dan hectorcorn, kemudian hectacorn satu tingkat lebih lengkap dibanding decacorn, sedangkan hectacorn sangat langka.
Baca Juga: Kelangkaan adalah Keterbatasan, Ini Artinya dalam Ilmu Ekonomi
3. Usia dan Tahap Perkembangannya
Pada perusahaan unicorn, biasanya bersifat mudah dan berada pada tahap perkembangan, berbeda dengan hectacorn yang sudah melewati tahap awal dan menunjukkan pertumbuhan pasarnya. Sedangkan hectacorn, sudah menjadi perusahaan mapan dan mendominasi pasar.
4. Dampak dan Pengaruh
Perbedaan terakhir adalah dari dampak dan pengaruhnya, perusahaan unicorn memberikan dampak signifikan pada industri dan ekonomi tertentu. Disisi lain perusahaan decacorn lebih luas lagi dan perusahaan hectoron dapat mempengaruhi industri global dan ekonomi secara keseluruhan.
Dapat disimpulkan jika perbedaan startup Unicorn, Decacorn dan Hectocorn adalah nilai valuasi, kelangkaan, usia dan dampaknya.
Semakin tinggi valuasi, semakin langka pula startup tersebut, menunjukkan pertumbuhan pesat, dominasi pasar, dan dampak signifikan pada industri dan ekonomi.
Contoh Perusahaan Unicorn di Indonesia
Berikut beberapa contoh perusahaan unicorn di Indonesia:
1. Gojek
Salah satu perusahaan unicorn indonesia yang bergerak di bidang transportasi online adalah Go-Jek. Didirikan pada tahun 2010 dan menjadi perusahaan unicorn pertama di Indonesia sejak Agustus 2016.
Gojek sendiri menjadi pionir dalam layanan ojek online di Indonesia dan berkembang menjadi superapp yang menawarkan berbagai layanan seperti GoRide, GoFood, GoSend, GoPay, GoTix, dan lainnya.
2. Tokopedia
Kemudian ada Tokopedia, marketplace online yang didirikan pada tahun 2009. Menjadi salah satu marketplace online terbesar di Indonesia dan dinobatkan menjadi perusahaan unicorn sejak tahun 2017.
Tokopedia sendiri menyediakan berbagai produk mulai dari elektronik, fashion, kebutuhan rumah tangga, hingga produk-produk lokal
3. Traveloka
Selanjutnya ada traveloka adalah, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang layanan perjalanan online. Menyediakan platform untuk memesan tiket pesawat, hotel, kereta api, dan berbagai aktivitas wisata.
Didirikan pada tahun 2012 dan ditetapkan menjadi perusahaan unicorn di Asia tenggara sejak tahun 2017 dengan nilai valuasi yang signifikan.
5. Kopi Kenangan
Berikutnya ada kopi kenangan brand kopi dan minuman kekinian yang sudah memiliki ratusan gerai di Indonesia. Brand ini didirikan pada tahun 2017 oleh Edward Tirtanata dan James Prananto dan ditetapkan sebagai perusahaan unicorn sejak Desember 2021.
4. Tiket.com
Contoh perusahaan unicorn terakhir adalah tiket.com, sebuah platform daring yang menyediakan layanan pemesanan tiket perjalanan secara online, seperti tiket pesawat, kereta api, hotel, acara, dan berbagai atraksi wisata.
Didirikan pada tahun 2011 oleh Natali Ardianto dan Wenas Agusetiawan, Tiket.com telah menjadi salah perusahaan unicorn di Indonesia sejak Mei 2022.
Kesimpulan
Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan jika unicorn adalah perusahaan dengan valuasi fantastis dengan angka minimal US$ 1 miliar, melambangkan kesuksesan luar biasa dan inovasi dalam bisnis. Namun, dibalik pencapaian tersebut ada pondasi penting yang tidak mereka lewatkan.
Yakni pembukuan keuangan yang rapi dan akurat, dimana dengan catatan keuangan yang rapi dapat membantu Anda memantau kesehatan keuangan, menarik investor, dan memastikan kelancaran operasional perusahaan.
Pembukuan rapi dan akurat ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan online Beecloud. Belum yakin? Uji coba gratis sekarang juga dengan klik banner di bawah ini!