ERA.id – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa Elon Musk akan ikut meluncurkan Starlink, sebuah layanan internet berbasis satelit, di Bali, pada Minggu (19/5).
“Besok pagi jam 8, (Elon Musk) mendarat di Bali. Sudah diatur semua acaranya, dan siangnya akan launch (meluncurkan) Starlink bersama-sama beberapa menteri kita,” ujar Luhut setelah menghadiri upacara Segara Kerthi yang digelar di Bali dikutip dari Antara, Sabtu (18/5/2024).
Luhut mengatakan bahwa menteri lainnya yang turut hadir dalam peluncuran Starlink adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Menurut Luhut, peluncuran Starlink merupakan langkah yang baik untuk mengurangi jumlah titik buta internet di daerah-daerah terpencil.
“Daerah-daerah terpencil kita akan bisa di-cover dengan internet yang bagus,” kata Luhut.
Selain hadir di Bali untuk meluncurkan Starlink, Luhut juga mengungkapkan bahwa Elon Musk akan memberi sambutan dalam pembukaan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Senin (20/5) pagi.
“Dia (Elon Musk) akan berbicara sebagai Prominent Speaker, dan selain itu (Elon) akan bertemu presiden di tempat opening ceremony,” ujar Luhut.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan bahwa Elon Musk akan meresmikan Starlink di salah satu puskesmas di Denpasar, Bali.
“Elon Musk hadir besok meresmikan Starlink di satu puskesmas di Denpasar,” kata Usman Kansong.
Usman Kansong mengungkapkan bahwa peluncuran Starlink juga akan dilakukan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Nanti ada Pak Presiden,” ujar Usman.
Pada acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth”, Jumat (3/5), Luhut mengungkapkan bahwa Starlink, sebuah layanan internet berbasis satelit, akan diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.
Saat ini, kata dia, Indonesia bersama Starlink sudah menandatangani kesepakatan dan lisensi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan layanan internet berbasis satelit tersebut di Indonesia.