Dipublish Tgl: Monday, 20 May 2024
Perencanaan strategis merupakan salah satu pondasi utama bagi kesuksesan suatu bisnis. Dimana perencanaan ini dapat membantu pengusaha dalam mengidentifikasi peluang, mengatasi tantangan, dan lainnya.
Selain itu, dalam prakteknya, perencanaan ini bukan hanya tanggung jawab para pemimpin, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam organisasi untuk menemukan strategi yang efektif dalam mencapai tujuan bersama.
Pada artikel ini kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai berbagai aspek penting dalam perencanaan strategis, mulai dari pengertian dan manfaat, proses, contoh dan informasi lainnya.
Apa itu Perencanaan Strategis?
Mengutip dari buku Manajemen Edisi 2 (2003) karya T Hani Handoko, menjelaskan jika perencanaan strategis adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentu strategi, kebijakan dan program-program strategis yang diperlukan untuk memastikan jika strategi dan kebijakan sudah diimplementasikan.
Sederhananya, perencanaan strategis adalah proses perencanaan jangka panjang yang disusun untuk menentukan dan mencapai tujuan dari organisasi.
Bisa dikatakan jika perencanaan strategis ini merupakan kerangka dasar dari seluruh bentuk perencanaan yang harus diputuskan. Dengan pemahaman mengenai perencanaan strategis yang baik maka akan lebih mudah dalam membentuk dan melaksanakan perencanaan lainnya.
Terdapat 6 pertanyaan pokok mengenai aktivitas yang akan dilakukan dalam mencapai sebuah tujuan menurut Hindun dalam jurnalnya, yakni:
- Apa yang harus dikerjakan (What needs to be accomplished?)
- Kapan harus dikerjakan dan diselesaikan (When is the deadline?)
- Dimana tempat pelaksanaanya? (Where will this be done?)
- Siapa penanggung jawabnya? (Who will be responsible for it?)
- Bagaimana cara pelaksanaannya? (How will it get done)
- Berapa banyak waktu, tenaga dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan? (How much time, energy, and resources are required to accomplish this goal?)
Fungsi Perencanaan Strategis
Kenapa perencanaan strategis ini perlu dilakukan, berikut beberapa fungsi dan keuntungannya:
- Membantu organisasi/ bisnis fokus pada tujuan utamanya.
- Meningkatkan kinerja dan daya saing bisnis.
- Mendorong kerjasama dan kolaborasi antar individu dan tim.
- Membantu pengusaha untuk beradaptasi menghadapi berbagai perubahan dan tantangan.
- Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses pengambilan keputusan.
Elemen Dasar Proses Perencanaan Strategis
Husein Umar menjelaskan dalam bukunya Strategic Management in Action: Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger.
Terdapat 6 elemen dasar dalam proses perencanaan strategis, yakni:
1. Visi, Misi dan Falsafah
Elemen pertama adalah serangkaian visi, misi dan falsafah perusahaan, dimana:
- Visi: Gambaran ideal tentang apa yang ingin dicapai organisasi di masa depan.
- Misi: Menjelaskan tujuan utama organisasi dan bagaimana organisasi akan mencapai visinya.
- Falsafah: Prinsip dan nilai-nilai fundamental yang mendasari operasional dan pengambilan keputusan organisasi.
2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Selanjutnya adalah analisis lingkungan dan internal bisnis, dimana analisis internal ini mencakup evaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi, seperti sumber daya manusia, keuangan, teknologi, dan budaya organisasi.
Sedangkan lingkungan eksternal bisnis ini mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi dari lingkungan eksternal, seperti kondisi ekonomi, politik, sosial, teknologi, dan persaingan.
Baca Juga: Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
3. Analisis Pilihan Strategis
Elemen selanjutnya adalah analisis pilihan strategis. Berdasarkan analisis internal dan eksternal, organisasi perlu mengidentifikasi berbagai pilihan strategi yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuannya.
Analisis ini harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kekuatan dan kelemahan organisasi, peluang dan ancaman di lingkungan eksternal, serta nilai-nilai dan sumber daya yang dimiliki organisasi.
4. Sasaran jangka Panjang
Berikutnya adalah sasaran jangka panjang, yakni tujuan yang ingin dicapai organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya 3-5 tahun. Sasaran haruslah SMART dan terukur, serta selaras dengan visi, misi, dan strategi organisasi.
5. Strategi Fungsional
Elemen berikutnya ada strategi fungsional, yakni strategi yang dirancang untuk mencapai sasaran jangka panjang dalam setiap area fungsional organisasi.
Seperti pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Strategi fungsional haruslah terintegrasi dengan strategi organisasi secara keseluruhan.
6. Program Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Terakhir adalah elemen program pelaksanaan yang merinci langkah-langkah yang harus diambil untuk mengimplementasikan strategi organisasi.
Kemudian ada pengendalian hingga evaluasi yang dilakukan untuk menilai seberapa efektif strategis dalam mencapai sasaran jangka panjang.
Tahapan Proses Perencanaan Strategis
Mengutip dari dokumen yang diterbitkan Universitas Esa Unggul, ada 6 langkah dalam proses perencanaan strategis, yakni:
1. Perumusan Sasaran
Tahap pertama dalam proses perencanaan strategis adalah perumusan sasaran. Pada tahap ini, organisasi/bisnis perlu menetapkan sasaran yang jelas dan tepat.
Sasaran yang jelas dan tepat akan membantu mengarahkan upaya organisasi dan menentukan alokasi sumber daya yang diperlukan. Biasanya, sasaran ini ditetapkan oleh pemimpin organisasi.
2. Penentuan Tujuan dan Strategi
Tahap kedua adalah adalah menentukan tujuan dan strategi. Pemimpin organisasi harus memberikan pemahaman yang jelas tentang tujuan dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal ini dapat membantu memastikan konsistensi dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi organisasi.
3. Analisis Lingkungan
Selanjutnya adalah analisis lingkungan, tahap di mana organisasi memeriksa lingkungan eksternal dan internalnya secara menyeluruh.
Lingkungan yang dimaksud ini mencakup aspek teknologi, sosial, ekonomi, budaya, hukum, dan politik yang dapat mempengaruhi jalannya organisasi.
Analisis ini membantu organisasi dalam mengidentifikasi perubahan dan tren yang mungkin mempengaruhi strategi mereka.
4. Analisis Sumber Daya
Berikutnya adalah melakukan analisis sumber daya, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya materi seperti dana dan fasilitas.
Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa memadai sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
5. Mengenali Ancaman dan Peluang
Selanjutnya adalah melakukan melakukan analisis untuk mengenai ancaman dan peluang, atau bisa disebut dengan analisis SWOT. Membantu organisasi dalam merumuskan strategi yang tepat.
Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).
6. Menentukan Perubahan Strategis
Tahap terakhir dalam proses perencanaan strategis adalah menentukan sejauh mana perubahan strategis yang diperlukan.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan dalam lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya organisasi. Penyesuaian strategis diperlukan agar organisasi tetap relevan dan dapat bersaing di pasar yang terus berubah.
Contoh Perencanaan Strategis pada Bisnis
Berikut beberapa contoh perencanaan strategis sederhana pada bisnis:
# Contoh I: Restoran
Berikut contoh perencanaan strategis bisnis restoran:
Visi:
Menjadi restoran favorit di kota ini dengan menyediakan makanan yang lezat, layanan yang ramah, dan suasana yang nyaman.
Misi:
- Menyajikan makanan lezat dan berkualitas tinggi dengan bahan-bahan segar dan lokal.
- Memberikan pelayanan yang ramah dan penuh perhatian kepada semua pelanggan.
- Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan untuk menikmati hidangan.
Strategi:
- Mengembangkan menu yang unik dan menarik dengan menggunakan bahan-bahan segar dan lokal.
- Melatih staf secara berkala untuk memberikan layanan yang ramah dan profesional.
- Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan dengan dekorasi yang menarik dan musik yang santai.
- Mempromosikan restoran melalui media sosial, iklan, dan program loyalitas pelanggan.
Baca Juga: Cara Membuat Perencanaan Usaha dan Tipsnya
# Contoh II: Toko Online
Berikut contoh perencanaan strategis bisnis toko online:
Visi:
Menjadi toko online terdepan dalam menyediakan berbagai produk fashion dengan harga yang terjangkau.
Misi:
- Menawarkan berbagai produk fashion dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau kepada pelanggan di seluruh Indonesia.
- Memberikan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman, dan nyaman.
- Membangun hubungan yang kuat dan langgeng dengan pelanggan.
Strategi:
- Bermitra dengan pemasok ternama untuk mendapatkan produk fashion berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
- Membangun platform e-commerce yang mudah digunakan dan aman.
- Menawarkan berbagai pilihan pembayaran yang mudah dan nyaman.
- Memberikan layanan pelanggan yang prima, termasuk pengiriman yang cepat dan pengembalian barang yang mudah.
- Mempromosikan toko online melalui media sosial, iklan, dan influencer marketing.
Penutup
Setelah memiliki perencanaan strategis yang baik, jangan lupa untuk memiliki manajemen keuangan yang baik agar bisnis bisa berjalan lancar sesuai dengan perencanaannya. Selain rencana, manajemen keuangan juga menjadi dasar kelancaran proses bisnis itu sendiri.
Manajemen keuangan ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, bantu catat pengeluaran dan pemasukan, arus kas hingga akuntansi. Klik banner di atas untuk informasi selengkapnya!