ERA.id – Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang menimpa Singapore Airlines. Tharman mengatakan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menangani masalah tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Tharman mengatakan pemerintah sejauh ini belum memiliki rincian tentang jumlah korban yang terdampak insiden turbulensi yang menyebabkan satu orang tewas.
“Kami tidak memiliki rincian mengenai mereka yang terkena dampak, namun ketahuilah bahwa kementerian dan lembaga pemerintah, serta SIA, melakukan yang terbaik untuk mendukung semua yang terkena dampak dan bekerja sama dengan pihak berwenang di Bangkok, tempat pesawat tersebut dialihkan,” katanya dalam postingan media sosial, dikutip CNA, Selasa (21/5/2042).
Sementara itu, Singapore Airlines (SIA) mengatakan 30 orang dirawat di rumah sakit akibat insiden itu. SIA juga memberikan kontak darurat kepada keluarga yang mencari kerabatnya.
“Hingga pukul 19.50 waktu Singapura pada tanggal 21 Mei 2024, 18 orang telah dirawat di rumah sakit. 12 lainnya dirawat di rumah sakit. Kerabat yang mencari informasi dapat menghubungi +65 6542 3311,” kata SIA dalam unggahannya di media sosial.
Pesawat Boeing 777-300ER dengan 211 penumpang dan 18 awak sedang menuju ke Singapura ketika melakukan pendaratan darurat.
Menurut catatan FlightRadar24, setelah sekitar 11 jam waktu terbang sejak lepas landas di London, pesawat tersebut turun tajam dari ketinggian sekitar 37.000 kaki menjadi 31.000 kaki hanya dalam waktu lima menit setelah selesai melintasi Laut Andaman dan mendekati Thailand.
Sementara itu, di aula keberangkatan Terminal 2 Bandara Changi, terdapat orang yang berdiri dengan tanda tulisan tangan bertuliskan “SQ321” serta instruksi untuk melanjutkan ke pusat pengamatan di lantai 3. Area tersebut telah ditutup untuk umum dan di area tersebut.