ERA.id – Pernahkan Anda di langit malam tiba-tiba disuguhkan dengan pemandangan indah berupa garis panjang bercahaya? Fenomena tersebut biasa disebut dengan komet yang sangat memukau. Lantas apa itu komet?
Komet disebut pula sebagai “bintang berekor” yang menyimpan banyak misteri dan fakta menarik yang menanti untuk dipelajari. Artikel ini akan membahas beberapa fakta menarik tentang benda langit tersebut.
Apa Itu Komet?
Dilansir dari laman NASA, komet adalah sisa-sisa benda beku dari pembentukan tata surya yang terdiri dari debu, batuan, dan es.
Ukuran komet berkisar dari beberapa mil hingga puluhan mil, tetapi saat mereka mengorbit lebih dekat ke Matahari akan memanas dan menyemburkan gas dan debu ke kepala bercahaya yang bisa lebih besar dari planet. Material tersebut kemudian membentuk ekor yang membentang jutaan mil.
Debu dan gas adalah zat pembentuk ekor komet yang membentang menjauh dari Matahari sejauh jutaan mil. Kemungkinan di ada miliaran komet yang mengorbit Matahari di Sabuk Kuiper dan bahkan Awan Oort yang lebih jauh.
Para ilmuwan terkadang menyebut komet sebagai bola salju kotor atau bola lumpur bersalju. Sebutan tersebut tergantung pada apakah komet mengandung lebih banyak material es atau puing berbatu menurut NASA.
Kapan komet bisa terlihat?
Komet berada jauh dari matahari dan terletak di bagian terluar tata surya yang sangat dingin. Komet hanya akan mendekati matahari setiap beberapa ribu atau bahkan beberapa juta tahun.
Komet paling mudah terlihat saat mereka mendekati matahari yang membuat berbagai jenis es di permukaan mereka mulai menyublim (berubah dari padat menjadi gas). Hal ini membuat komet berubah dari batuan kecil dan gelap menjadi awan gas dan debu yang besar dan mengembung.
Komet yang menyublim membuatnya lebih mudah dilihat dengan teleskop atau terkadang dengan mata telanjang. Saat komet semakin panas juga akan mengembangkan ekor gas dan debu yang panjangnya dan mencapai jutaan kilometer untuk selalu menjauhi matahari.
Dari mana asal komet?
Komet biasanya berasal dari wilayah tata surya yang sangat jauh, tempat mereka menghabiskan sebagian besar waktunya. Wilayah ini disebut Awan Oort, dan membentang dari Sabuk Kuiper hingga kira-kira setengah jalan ke bintang terdekat.
Selain itu, komet dapat menempuh jarak ratusan ribu kali jarak antara Bumi dan Matahari, kemudian perlahan-lahan kembali ke tata surya bagian dalam pada orbit yang panjangnya jutaan tahun.
Perlu diketahui, komet terlalu kecil dan redup untuk dilihat sampai mereka mulai mencair di dekat matahari. Anda mungkin cukup beruntung untuk bisa melihat segelintir Komet Awan Oort yang terang sepanjang hidup Anda.
Sementara itu, komet yang paling terkenal, Komet Halley, memiliki orbit yang jauh lebih dekat dan semakin redup dengan cepat karena mencair setiap 76 tahun dan telah kehilangan banyak material volatilnya.
Menurut NASA (per Januari 2023) jumlah komet yang diketahui saat ini adalah 3.743. Meskipun miliaran lainnya diperkirakan mengorbit Matahari di luar Neptunus di Kuiper Belt dan awan Oort yang jauh di luar Pluto.
Sesekali, sebuah komet melintasi tata surya bagian dalam; beberapa melakukannya secara teratur, beberapa hanya sekali setiap beberapa abad.
Meskipun banyak orang belum pernah melihat komet, tetapi mereka yang pernah melihatnya akan sangat takjub dengan pertunjukan langit ini.
Komet terbaru yang mencuri perhatian adalah komet C/2022 E3 (ZTF) yang ditemukan pada 1 Februari 2023 dan melintas dalam jarak 28 juta mil (42 juta km). Komet langka hijau mencolok ini terakhir berada di lingkungan bumi 50.000 tahun yang lalu.
Selain apa itu komet, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…