Dipublish Tgl: Thursday, 23 May 2024
Industri kecil menjadi salah satu pilar perekonomian Indonesia, dimana dengan adanya industri ini banyak terciptanya lapangan kerja, mendorong inovasi, hingga melestarikan tradisi dan budaya.
Dari kerajinan tangan tradisional hingga teknologi modern, Indonesia melahirkan beragam industri kecil yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam artikel ini kita akan membahas lebih rinci mengenai apa yang dimaksud dengan industri kecil, kategorinya, karakteristiknya, contoh hingga strategi pengembangannya, lengkap!
Apa itu Industri Kecil?
Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tahun 1999, yang dimaksud industri kecil adalah kegiatan industri usaha yang memiliki investasi senilai Rp200.000.000 tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usahanya.
Selain itu, pengertian industri kecil juga dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Pasal 1, yang mana industri kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi rakyat dalam skala kecil dan memenuhi beberapa kriteria kekayaan bersih/hasil penjualan tahunan.
Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Memiliki kekayaan maksimal Rp200.000.000, tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha.
- Hasil Penjualan tahunan maksimal Rp1.000.000.000.
- Dimiliki warga negara Indonesia (WNI)
- Berdiri sendiri dan tidak merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar,
- Berdiri dalam bentuk usaha perseorangan, bulan usaha yang tidak berbadan hukum atau bahan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Adapun jumlah nominal pada poin 1 dan dua dapat diubah sesuai dengan perkembangan ekonomi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Karakteristik Usaha Industri Kecil
Dari kriteria usaha kecil yang dijelaskan dalam UU Nomor 9, bisa disimpulkan jika industri kecil memiliki karakteristik berikut:
- Umumnya memiliki modal terbatas dibandingkan dengan usaha menengah dan besar.
- Skala usaha yang kecil, baik dari segi jumlah karyawan, omzet penjualan, maupun jangkauan pasar.
- Struktur organisasi usaha kecil cenderung sederhana dan tidak memiliki banyak tingkatan.
- Lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan dibandingkan dengan usaha besar.
- Dimiliki dan dikelola oleh individu atau keluarga dan seterusnya.
Jenis Kategori Industri Kecil
Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Industri kecil dikelompokkan menjadi 3 kategori, berikut diantaranya:
1. Industri Kecil Modern
Pertama ada industri kecil modern, merujuk pada industri yang menggunakan teknologi proses madya, memiliki skala produksi terbatas, dan bergantung pada dukungan dari industri besar dan menengah.
Mereka biasanya memiliki sistem pemasaran yang baik baik di pasar domestik maupun ekspor. Mesin khusus dan perlengkapan modal lainnya digunakan dalam produksinya.
2. Industri Kecil Tradisional
Berikutnya adalah industri kecil tradisional, jenis usaha yang cenderung menggunakan teknologi yang sederhana dalam proses produksinya.
Mesin dan peralatan modal yang digunakan juga relatif sederhana. Lokasi industri ini sering berada di daerah pedesaan, dan akses ke pasar yang lebih luas namun terbatas.
3. Industri Kerajinan Kecil
Terakhir adalah industri kerajinan kecil, kategori ini mencakup berbagai macam industri kecil yang berkisar dari yang menggunakan teknologi sederhana hingga yang sudah menggunakan teknologi proses madya atau bahkan tinggi.
Contoh Industri Kecil
Berikut 10 contoh industri kecil dari berbagai bidang usaha:
Baca Juga: Jenis Badan Usaha dan 3 Kategorinya, Apa Saja?
# Bidang Usaha Makanan dan Minuman
1. Usaha Katering
Contoh industri kecil pertama di bidang makanan dan minuman ada usaha katering, yakni jenis usaha yang menyediakan layanan penyediaan makanan dan minuman untuk berbagai acara, seperti pernikahan, ulang tahun, seminar, dan rapat.
2. Usaha Makanan Ringan
Berikutnya ada usaha bisnis makanan ringan, memproduksi dan menjual berbagai macam makanan ringan, seperti keripik, snack, dan kue kering. Usaha ini dapat dilakukan secara rumahan dengan skala kecil atau dengan membuka toko untuk menjual produknya.
3. Usaha Bakery
Contoh industri kecil di bidang f&b berikutnya ada usaha bakery, yakni usaha yang memproduksi dan menjual berbagai macam roti, kue, dan pastry.
Produk-produk mereka biasanya dijual melalui toko mereka sendiri, agen distribusi, atau outlet ritel lainnya.
4. Cafe
Masih di bidang usaha makanan dan minuman, yakni cafe sebuah tempat makan dan minum dengan suasana santai yang biasanya menyajikan kopi, teh, serta beberapa jenis makanan ringan hingga makanan utama.
Usaha ini termasuk dalam jenis usaha kecil, karena pada umumnya dikelola oleh perseorangan dengan sistem manajemen yang tidak terlalu kompleks.
# Bidang Usaha Ritel
5. Toko Kelontong
Contoh industri selanjutnya di bidang usaha ritel, yakni toko kelontong. Jenis toko Toko kelontong menjual berbagai macam kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, gula, sabun mandi dan lainnya.
6. Warung Sembako
Hampir serupa dengan toko kelontong, warung sembako juga merupakan usaha kecil yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari. Namun, dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan toko kelontong.
# Bidang Usaha Jasa
7. Bengkel
Kemudian kita beralih pada contoh usaha kecil di bidang jasa. Pertama ada bengkel, yakni usaha yang menyediakan jasa untuk memperbaiki kendaraan, seperti mobil, motor, dan sepeda.
Baca Juga: 7 Strategi Pegelolaan Bengkel Sepeda Motor Efektif
8. Rental
Lalu ada juga usaha rental, usaha jasa yang menyediakan layanan penyewaan berbagai macam barang, seperti mobil, motor, peralatan elektronik, hingga kostum.
#Bidang Usaha Produksi
9. Usaha Sablon
Contoh kelima ada usaha sablon, yakni usaha yang menyediakan layanan pencetakan desain pada berbagai macam media, seperti kaos, topi, gelas dan lain sebagainya.
10. Usaha Pembuatan Souvenir
Terakhir ada contoh usaha kecil di bidang kerajinan ada pembuatan souvenir, jenis usaha ini biasanya dilakukan ibu rumah tangga dan cocok untuk dikelola oleh masyarakat yang berada di area wisata.
Adapun produk yang biasa diproduksi adalah gantungan kunci, boneka, miniatur icon daerah tertentu, pernak-pernik dan lain sebagainya.
Strategi Pengembangan Industri Kecil
Menjalankan usaha kecil memiliki tantangan lebih karena harus bersaing dengan industri dengan skala lebih besar di atasnya, namun tidak menutup kemungkinan usaha kecil ini lebih berhasil dibanding dengan yang lain.
Untuk mendorong keberhasilan tersebut, Anda perlu strategi pengembangan usaha yang optimal, seperti beberapa poin di bawah ini!
1. Memperkuat Akses Pembiayaan
Strategi pertama yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan usaha adalah memperkuat akses pembiayaan, termasuk modal. Bagaimana caranya?
Anda bisa mengikuti program pemerintah, menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan, menarik investor dan lain sebagainya. Dengan pembiayaan yang kuat maka usaha akan lebih mudah untuk dikembangkan.
2. Meningkatkan Kualitas Produk dan Pelayanan
Kedua, meningkatkan kualitas produk dan layanan. Untuk meningkatkan kualitas ini Anda bisa melakukan analisa pasar terlebih dahulu agar tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen.
Sehingga, proses peningkatan kualitas ini bisa tepat sasaran. Contohnya, menggunakan bahan baku yang berkualitas, menyediakan program loyalty dan lain sebagainya.
3. Pemasaran dan Promosi yang Menarik
Ketiga, membuat pemasaran dan promosi yang menarik perhatian untuk membangun awareness dan minat audience untuk melakukan pembelian. Ada bisa memanfaatkan media sosial agar jangkauan pasar lebih luas.
4. Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan
Keempat, mengoptimalkan pengelolaan keuangan. Dengan mengelola keuangan dengan baik, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan meningkatkan keuntungan usaha.
Keuangan yang sehat juga memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam pengembangan usaha, seperti membuka cabang baru atau membeli peralatan baru.
5. Memanfaatkan Teknologi
Terakhir, memanfaatkan teknologi, khususnya dalam proses pembukuan keuangan usaha. Dengan adanya aplikasi pembukuan ini Anda dapat menghemat waktu dan tenaga, meningkatkan akurasi data, meningkatkan efisiensi operasional dan seterusnya.
Ingin merasakan semua keuntungan aplikasi pembukuan keuangan? Gunakan Beecloud! Bisa laporan akuntansi otomatis dan masih banyak lagi lainnya.
Tertarik dan mau uji coba dulu? Klik banner di bawah ini!