Penyelundupan Benih Lobster Tetap Marak

penyelundupan-benih-lobster-tetap-marak
Penyelundupan Benih Lobster Tetap Marak
service
Share

Share This Post

or copy the link
  • Penyelundupan benih lobster terus marak terjadi. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut,  Indonesia berpotensi rugi Rp69 triliun setiap tahun karena penyelundupan benih bening lobster (Puerulus) ke luar negeri.  Sejak Januari hingga Mei 2024, sudah delapan kali upaya penyelundupan benih bening lobster (BBL)nke luar negeri berhasil digagalkan, tiga di Jambi dengan total 982.025 benur berhasil diselamatkan, senilai Rp147,3 miliar lebih.
  •  Drama Panca Putra,  Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan Ditjen PSDKP, menyayangkan,  penyelundupan benih bening lobster marak ke luar negeri, sementara negara tak mendapatkan keuntungan apapun.
  •  Indonesia memiliki laut berkarang dan berpasir menjadi habitat lobster paling ideal, terutama untuk jenis panulirus spp. Perairan laut di Sukabumi, Garut selatan, Banten bagian selatan, Jember, Banyuwangi, Bali, Lombok, Bima, termasuk Jawa bagian selatan, kemudian Lampung dan Bengkulu, bagian barat merupakan habitat lobster.  Kondisi ini juga menyebabkan rawan terjadi penyelundupan benih lobster hingga menimbulkan kerugian negara puluhan triliun.
  •  Benih lobster yang diselundupkan ke Singapura itu akan dikembangkanbiakkan di Vietnam. Negara paling timur di Semenanjung Indochina ini, di Asia Tenggara merupakan pengekspor lobster terbesar dunia. Tiongkok jadi pasar konsumsi.

Penyelundupan benih lobster terus marak terjadi. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut,  Indonesia berpotensi rugi Rp69 triliun setiap tahun karena penyelundupan benih bening lobster (Puerulus) ke luar negeri.  Sejak Januari hingga Mei 2024, sudah delapan kali upaya penyelundupan benih bening benih lobster (BBL) ke luar negeri berhasil digagalkan, tiga di Jambi dengan total 982.025 benur berhasil diselamatkan, senilai Rp147,3 miliar lebih.

Pada 10 Mei lalu, di parkiran Alfamart Lingkar Barat, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi,  tim gabungan Ditpolair Baharkam Polri, Ditpolairud Polda Jambi dan  PSDKP menangkap ATH (43) dan A (40). Petugas juga mengamankan tujuh boks styrofoam berisi 35.000 BBL yang disimpan dalam mobil Innova.

Jarak satu kilometer dari lokasi, tim gabungan juga menangkap AD (31) di Kelurahan Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Muaro Jambi. Dari penangkapan ini petugas menyita 17 boks styrofoam berisi 90.684 BBL tersimpan dalam mobil Avanza.

Kombes Pol. Donny Charles,  Kasubditgakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, mengatakan, Benih lobster diduga dari Lampung dan akan kirim ke luar negeri.

“Menurut pengakuan tersangka akan dikirimkan ke Singapura, tapi kita masih kembangkan,” katanya saat konferensi pers 13 Mei lalu.

Jadi, petugas mengamankan 125.684 benur, terdiri 124.510 jenis pasir (Panulirus homarus) dan 1.174 jenis mutiara (Panulirus ornatus), dengan taksiran nilai Rp25 miliar lebih.

“Kami akan kembangkan dari tig tersangka, dan mencari tersangka lain dengan peran lain. Kami mohon waktu untuk melakukannya,” katanya.

Drama Panca Putra,  Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan Ditjen PSDKP, menyayangkan,  penyelundupan BBL marak ke luar negeri.

“Disayangkan. BBL dalam negeri justru diselundupkan ke negara tetangga, sementara negara tak mendapatkan keuntungan apapun.”

Dia bilang, banyak BBL diperdagangkan ilegal dari Jawa dan timur Indonesia seperti Bali maupun Nusa Tenggara Barat yang memiliki populasi cukup tinggi. “Kalau di Sumatera, ada di Lampung,” katanya.

Dia mengakui, para pelaku memiliki banyak cara menyelundupkan benur ke luar negeri, mulai jalur darat, udara dan perairan.

Petugas memeriksa barang bukti benih lobster yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan di Tanjung Jabung Timur.1. Foto: Teguh Suprayitno/Mongabay Indonesia

Penangkapan di Tanjabtim

Sehari sebelumnya, Tim Lanal III Palembang juga menggagalkan upaya penyelundupan 277.800 benih lobster di perairan Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), 9 Mei. Benur senilai Rp46,8 miliar akan diselundupkan ke Singapura.

“Rutenya  sudah kami pelajari, termasuk tempat-tempat pengiriman sudah kami pelajari,” kata Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Laut (Asintel Kasal), Laksamana Muda TNI Akmal, dalam rilis KKP, 16 Mei.

Sandy Kurniawan,  Komandan Lanal Palembang Kolonel Laut (P) bilang, para pelaku merupakan jaringan putus. “Jadi, mereka ini ditugaskan untuk menyeberangkan. Kalau kita lihat dari potensi kerugian negara begitu besar, ada potensi ini didanai, jadi tentu saja ini terus kami kembangkan.”

Drama katakan, sepanjang 2023 ada 20 kali penangkapan dengan pola penyelundupan beragam. Rute penyelundupan mulai jalur darat, laut bahkan udara. Untuk penyelundupan di Nusa Tenggara, Bali, dan Pulau Jawa, sering gunakan jalur udara. Sedangkan wilayah yang berdekatan dengan Singapura, serperti Jambi pakai jalur laut.

“Polanya macam-macam, ada melalui jalur udara. Udara ini biasa kita tangkap di Lombok, Bali, Surabaya. Mereka membawa melalui Koper-man, tidak melalui kargo.”

Benih lobster yang diselundupkan ke Singapura itu akan dikembangkanbiakkan di Vietnam. Negara paling timur di Semenanjung Indochina ini, di Asia Tenggara merupakan pengekspor lobster terbesar dunia. Tiongkok jadi pasar konsumsi.

Mereka sudah lakukan pencegahan,  salah satu dengan gencar sosialisasi kepada nelayan penangkap benih lobster terkait aturan Permen KP Nomor 7/2024. Juga mendorong BBL untuk budidaya.

Benih lobster yang disita Ditpolairud Polda Jambi. Foto: Teguh Suprayitno/Mongabay Indonesia

Doni Ismanto Darwin Doni,  Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik mengatakan, sinergi dengan aparat penegak hukum akan terus diperkuat. Terlebih, katanya,  KKP sudah membentuk project management office (PMO) 724 yang bertugas mengakselerasi pelaksanaan Permen KP Nomor 7/2024.

Regulasi ini, katanya,  untuk mentransformasi tata kelola lobster di Indonesia termasuk dari sisi pengawasan hingga penguatan ekosistem budidaya ≠nasional.

Ke depan, katanya,  akan diperkuat dengan pembentukan Satgas Lobster yang melibatkan aparat penegak hukum dan kementerian serta lembaga terkait.

Sebulan sebelumnya Satreskrim Polres Tanjung Jabung Timur bersama Polsek Mendahara Ilir, menggagalkan penyelundupan benih lobster di perairan Sungai Sawa,  Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara.

“Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara pelaku dan masyarakat,” ujar AKBP Heri Supriawan, Kapolres Tanjung Jabung Timur.

Setelah penyisiran,  petugas menemukan speedboat Cahaya Indah milik warga Mendahara yang membawa 30 boks styrofoam berisi 148.455 benur, terdiri dari 4.455 jenis mutiara dan 144.000 jenis pasir yang ditaksir mencapai Rp14,8 miliar. Benih lobster itu diduga dibawa dari Jambi dan akan diselundupkan ke luar negeri lewat Mendahara.

Heri mengatakan, mereka berhasil menangkap seorang tersangka. “Diperkirakan pelaku lebih dari dua orang.”

BBL diserahkan ke Balai Karantina BKHIT Jambi untuk lepas liar di perairan sekitar kawasan konservasi Pantai Manjuto Nagari Sungai Pinang, Koto XI Terusan Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Feri Irawan, Direktur Perkumpulan Hijau di Jambi menyebut,  aksi penyelundupan benur marak ke luar negeri melalui Jambi didukung banyak pelabuhan tikus di Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, yang terhubung langsung dengan laut lepas.

Dari Sungai Pengabuan, Tanjung Jabung Barat hanya butuh waktu 4-5 jam menggunakan kapal masyarakat lokal untuk sampai laut lepas. Dari perairan Tanjung Jabung Timur cukup enam jam sampai Batam dengan perahu cepat berdaya 200 PK. “Kalau mau sampai Singapura hanya butuh delapan jam,” katanya.

Konferensi pers soal penyitaan benih lobster dari upaya penyelundupan. Acara di di Pangkalan Utama TNI AL III Jakarta di Jakarta, Kamis (16/5/24). Dalam foto itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto (ketiga dari kanan) bersama Asisten Potensi Maritim Kepala Staf Angkatan Laut Mayjen TNI Mar Hermanto (di tengah) dan Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Akmal (tiga dari kiri) menunjukkan barang bukti benih bening lobster (BBL). Foto: KKP

Rugi Rp 69 triliun

Indonesia memiliki laut berkarang dan berpasir menjadi habitat lobster paling ideal, terutama untuk jenis panulirus spp. Perairan laut di Sukabumi, Garut selatan, Banten bagian selatan, Jember, Banyuwangi, Bali, Lombok, Bima, termasuk Jawa bagian selatan, kemudian Lampung dan Bengkulu, bagian barat merupakan habitat lobster.  Kondisi ini juga menyebabkan rawan terjadi penyelundupan hingga menimbulkan kerugian negara puluhan triliun.

Pung Nugroho Saksono,  Pelaksana Tugas Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP menyebut, potensi BBL di 11 wilayah pengelolaan perikanan di Indonesia mencapai 465.793.021.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/2024, hanya 419. 213.719 BBL boleh ditangkap dalam setahun.

“Kalau diasumsikan harga benih Rp150.000 perekor, potensi kerugian negara dari perdagangan ilegal bisa sampai Rp69 triliun lebih,” katanya saat dihubungi via telepon, 16 Mei.

Sakti Wahyu Trenggono,  Menteri Kelautan dan Perikanan berencana benur yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan tidak lepas liar tetapi dibudidayakan di balai atau Badan Layanan Umum (BLU) milik KKP. Saat benur ditabur ke laut, akan habis dimakan ikan dan biota lain.

“Kalau dilepasliarkan survival rate-nya rendah,”  katanya, saat peluncuran Project Management Office 724, yang disiarkan langsung melalui Youtube KKP, 15 Mei lalu.

Menurut dia, membesarkan benur di balai kemungkinan hidup bisa 30-40% . “Nanti setelah seukuran jangkring diberikan pada pembudidaya lokal untuk dikembangkan. Itu akan lebih menguntungkan bagi pembudidaya lobster lokal,” katanya.

BLU juga akan mengeluarkan sertipikat genetic origins yang menunjukkan asal usul benih lobster. “Kalau Vietnam mau membudidayakan lobster dari Indonesia itu harus ada sertifikatnya. Karena China mulai nuntut asal usul genetic, mereka tidak mau membeli barang ilegal.”

Petugas memeriksa barang bukti benih lobster yang berhasil diselamatkan dari aksi penyelundupan di Tanjung Jabung Timur. Foto: Teguh Suprayitno/Mongabay Indonesia

*****

Kenapa Singapura Menerima Benih Lobster Selundupan?

0
mutlu
Happy
0
_zg_n
Sad
0
sinirli
Annoyed
0
_a_rm_
Surprised
0
vir_sl_
Infected
Penyelundupan Benih Lobster Tetap Marak

Tamamen Ücretsiz Olarak Bültenimize Abone Olabilirsin

Yeni haberlerden haberdar olmak için fırsatı kaçırma ve ücretsiz e-posta aboneliğini hemen başlat.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Foxiz.my.id privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Bizi Takip Edin