ERA.id – World Central Kitchen (WCK) menghentikan aktivitasnya di Rafah menyusul serangan Israel. Penghentian ini dilakukan sementara waktu sambil tim WCK merelokasi dapur mereka ke wilayah utara.
“Dalam menghadapi operasi Israel di Rafah, banyak sekali keluarga yang terpaksa mengungsi lagi. Serangan yang sedang berlangsung telah memaksa kami untuk menghentikan sementara pekerjaan di dapur utama kami di Rafah dan merelokasi banyak dapur komunitas kami ke wilayah utara,” kata WCK, dikutip Anadolu, Kamis (30/5/2024).
Lalu, kata WCK, situasi di Rafah saat ini sangat mengerikan karena semua terkena dampak langsung dari perang yang terjadi. Namun, kondisi itu bisa teratasi karena tim Palestina WCK datang setiap hari untuk memberi bantuan.
WCK mengatakan organisasinya menyediakan hampir 100.000 makanan dan akan meningkatkan kapasitas makanan pekan ini.
“Kemarin kami menyediakan hampir 100.000 makanan dan akan meningkatkan kapasitasnya minggu ini karena 58 truk bantuan kami telah memasuki Gaza sejak Minggu,” katanya.
Organisasi tersebut telah menghentikan operasinya di Gaza setelah tujuh pekerja bantuannya, tiga warga negara Inggris, seorang warga negara Australia, seorang warga negara Polandia, seorang warga negara ganda AS-Kanada, dan seorang warga Palestina tewas dalam serangan Israel pada tanggal 1 April.
Hal ini memicu seruan akuntabilitas dari seluruh dunia, dan banyak pihak, termasuk pendiri WCK Jose Andres, membantah klaim Israel bahwa serangan itu adalah sebuah “kesalahan” dan sebuah kasus “kesalahan identifikasi.”
Pada akhir April, CEO WCK Erin Gore mengatakan situasi kemanusiaan di Gaza “masih mengerikan” dan mengumumkan dimulainya kembali operasi “dengan energi, martabat, dan fokus yang sama untuk memberi makan sebanyak mungkin orang.”