- Naga biru (Glaucus atlanticus), adalah siput laut imut nan lucu berwarna biru dan perak yang ditemukan di Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia.
- Naga biru beracun dan sengatannya dapat menyebabkan rasa sakit yang parah selama beberapa jam. Naga biru ini tidak dapat membuat racunnya sendiri, tetapi mengumpulkan racun dari mangsa berbisa yang dimakannya
- Satwa laut mungil lainnya bernama domba laut (Costasiella kuroshimae) karena mirip bentuknya mirip domba berwajah putih dan hidup di zona intertidal
- Domba laut merupakan sejenis moluska gastropoda berukuran 0,4 hingga 1 cm yang dapat melakukan fotosintesis
Biota laut ini akan membawa Anda seolah-olah berimajinasi ke dunia lain jauh dari Bumi. Sekalipun ukurannya kecil, tapi memiliki bentuk seperti makhluk dalam cerita pada film fiksi.
Contohnya saja, ketika wisatawan berlibur ke pantai-pantai di Texas yang menemukan pemandangan unik dan belum terlihat sebelumnya. Mereka menemukan siput laut berwarna biru dan perak dikenal dengan nama naga biru.
Meskipun makhluk kecil berukuran 1 inci ini tampak menggemaskan, para peneliti memperingatkan menyentuhnya dapat mengakibatkan sengatan yang menyakitkan.
“Ada banyak cerita tentang orang-orang yang secara tidak sengaja menginjak naga biru ini atau mengambilnya dan meremasnya lalu tersengat. Dan ya, itu tidak berakhir dengan baik,” kata Jace Tunnell, ahli biologi kelautan di Texas A&M University-Corpus Christi.
Naga biru, secara ilmiah dikenal sebagai Glaucus atlanticus. Dia akan berenang di permukaan laut untuk memakan racun dari satwa laut bernama kapal perang Portugis (Physalia physalis) dan organisme mirip ubur-ubur lainnya. Saat angin tenggara meningkat selama musim semi, siput-siput tersebut mengambang terbawa angin ke darat dengan potensi melepaskan racun berbahaya tersebut ke pengunjung pantai yang tidak menaruh curiga.
Baca : Kelinci Laut, Satwa Unik Idola Penyelam
Untuk itu, siput laut naga biru ini beracun. Siput laut ini tidak dapat membuat racunnya sendiri, tetapi ketika ia memakan mangsa berbisa, ia menyimpan sel-sel penyengat di dalam cerata dan dapat melepaskannya sekaligus untuk mempertahankan diri jika merasa terancam.
“Sengatannya 3 sampai 5 kali lipat dari sengatan tawon,” kata Tunnell, yang melihat salah satu naga biru pertama musim ini di North Padre Island. Katanya, rasa sakit yang dihasilkan bisa bertahan hingga tiga jam.
“Anda akan segera tahu jika Anda disengat oleh naga biru,” terang Tunnell, “Itu akan terasa sangat sakit. Rasanya seperti ada jarum yang menusuk-nusuk kulit Anda.”
Menurut American Oceans, sebuah kelompok advokasi untuk mengedukasi masyarakat tentang spesies laut, naga biru hidup di samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia, tetapi habitatnya semakin meluas. Contohnya adalah di pantai timur dan selatan Afrika Selatan, di perairan Eropa, dekat Mozambik, dan di lepas pantai timur Australia.
Tidak ada hubungan pasti antara perubahan iklim, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa hal itu mungkin menjadi salah satu faktornya. Tunnell berkeyakinan, meningkatnya suhu wilayah jelajah naga biru menjadi meluas dari waktu ke waktu.
Naga biru dapat menyengat di dalam air jika mereka merasa terancam atau gelisah, dan bahkan setelah mereka naik ke darat dan mati. Banyak orang yang tidak mengetahui hal tersebut, dan naluri pertama mereka sering kali adalah menyentuhnya, seperti terlihat dalam video di media sosial.
Baca juga : Melihat Indahnya Lion Fish di Bolaang Mongondow Timur
Fakta siput air yang berwarna
Naga dengan ukuran 3 centimeter ini sejenis dengan nudibranch. Juga dikenal sebagai walet laut atau malaikat biru, makhluk ini memiliki tiga set hiasan “sayap” yang disebut cerata karena terlihat seperti Pokemon.
Penampilannya indah dan seperti berasal dunia lain disebabkan oleh gaya hidupnya. Naga biru hidup di permukaan laut, melayang-layang menggunakan gelembung udara di perutnya untuk membuatnya tetap mengapung.
Soal berkamuflase, naga ini jagonya. Pasalnya warna biru cerah dari siput laut berpadu dengan permukaan air, sementara punggungnya berwarna abu-abu keperakan terlihat seperti langit dari bawah.
Selain biru, siput air juga punya warna lain. Misalnya saja, berwarna hijau seperti siput laut domba daun.
Makhluk kecil ini terlihat seperti domba dengan wajah putih, mata hitam dan tubuh yang lebat. Tapi ia tidak menghasilkan wol atau susu. Jadi, domba laut ini adalah sejenis moluska gastropoda oleh para ilmuwan disebut Costasiella kuroshimae.
Makhluk kecil ini hanya berukuran 0,4 hingga 1 cm dengan ciri khas yakni terdapat tonjolan memanjang di dekat wajah. Mereka disebut rhinophores. Organ kecil ini juga memiliki rambut-rambut halus yang membantu mereka mendeteksi senyawa kimia di dalam air untuk menemukan sumber makanan.
Baca juga : Ternyata, Ada juga Siput Laut yang Mirip Domba
Berbeda dengan naga biru yang beracun, domba daun ini salah satu dari sedikit hewan laut yang dapat melakukan fotosintesis. Artinya tidak beracun.
Domba daun memakan ganggang. Kemudian mereka menggunakan kloroplas tersebut untuk memfotosintesiskan energi dari cahaya menjadi makanan.
Selain itu, kloroplas mengandung klorofil, sehingga selain memungkinkan fotosintesis, klorofil juga memberi warna hijau pada hewan ini. Oleh karena itu, tubuh makhluk kecil ini terlihat seperti selembar daun hijau.
Siput ini adalah organisme hermaprodit atau berkelamin ganda yaitu yang berarti mereka betina dan jantan. Selain itu, siput daun dapat bertelur antara 2.000 hingga 4.000 butir. Telur-telur tersebut menetas dalam empat hari.
Domba daun hidup di mana pun makanan favorit mereka ditemukan. Ganggang yang mereka makan adalah jenis genus Vaucheria yang tumbuh di Jepang, Indonesia, dan Filipina. Mereka hidup di zona intertidal, yaitu area yang tertutup saat air pasang dan terlihat saat air surut. Jadi, bisa dikatakan domba daun bisa keluar dari air.
Nama ilmiah domba daun adalah Costasiella. Sebuah nama yang menunjukkan nama genus dan kuroshimae berasal dari pulau Kuroshima di Jepang hingga Taiwan. Di perairan yang jernih inilah domba daun pertama kali ditemukan pada tahun 1993.
Jadi sudahkah Anda berimajinasi dari makhluk laut kecil ini? Untuk itu persiapkan rasa penasaran Anda untuk mengetahui makhluk laut lainnya. (***)