Foto: 3News
Teknologi.id – Situs pembelian tiket Ticketmaster dikabarkan telah diretas dan lebih dari setengah miliar informasi pribadi pengguna telah dicuri dan diperjualbelikan.
Kelompok yang meretas situs ini menyebut diri mereka sebagai ShinyHunters. Dilansir dari Hackread, ShinyHunters mengklaim mereka mendapatkan data 560 juta pengguna beserta akses ke nama lengkap, alamat, email, nomor telepon, sebagian data kartu pembayaran, dan riwayat pemesanan pengguna Ticketmaster dalam satu kesatuan data berukuran 1,3 terabyte (TB).
Para peretas ini juga mencoba menjual data tersebut di forum dark web seharga $500.000 atau 8,1 miliar rupiah (kurs Rp16.225,00).
Ticketmaster belum memberi pernyataan secara terbuka tentang kebenaran berita tersebut. Namun sejauh ini, satu negara telah angkat bicara tentang dugaan peretasan Ticketmaster.
Baca Juga: Ticketmaster Didenda Karena Kedapatan Meng-Hack Saingannya
Dilansir dari CBS News, Departemen Dalam Negeri Australia mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki klaim kelompok peretas tersebut. FBI bahkan telah menawarkan bantuan kepada pihak berwenang Australia, kata juru bicara Kedutaan Besar AS di Canberra kepada Agence France-Presse.
“Pemerintah Australia mengetahui adanya insiden siber yang berdampak pada Ticketmaster,” ujar juru bicara Departemen Dalam Negeri Australia dalam sebuah pernyataan kepada CBS News. “Kantor Keamanan Siber Nasional sedang bekerja sama dengan Ticketmaster untuk memahami insiden tersebut.”
Peretasan Ticketmaster ini terjadi beberapa hari setelah Departemen Kehakiman AS dan beberapa negara bagian mengajukan gugatan antimonopoli terhadap perusahaan induk Ticketmaster, Live Nation, yang berusaha untuk membubarkan perusahaan tersebut.
Dalam satu tahun terakhir, Ticketmaster berjuang untuk mengembalikan reputasinya setelah kehancuran situs Ticketmaster yang membuat banyak orang tidak mendapatkan tempat duduk saat penjualan tiket The Eras Tour Taylor Swift.
Perusahaan mencoba melakukan perbaikan pada awal bulan ini dengan menjual tiket seharga $25 atau 400 ribu rupiah untuk lebih dari 5.000 pertunjukan dan konser. Namun, hal tersebut menjadi bumerang, karena server Ticketmaster sekali lagi tumbang, mengakibatkan kesalahan pemuatan halaman dan pemberitahuan “halaman tidak ditemukan”.
Jika ShinyHunters menjual data dan menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut bagi pelanggan, tentunya hal ini dapat menggali lubang reputasi yang lebih dalam bagi Ticketmaster.
ShinyHunters pun bukan peretas pemula. Ia telah meretas berbagai perusahaan dari berbagai negara. Di Indonesia sendiri, ShinyHunters pernah meretas situs sewa properti Travelio pada tahun 2021, Bhinneka.com pada bulan Mei tahun 2020, dan Kredit Plus pada Agustus tahun 2020.
Baca Juga: Situs Sewa Properti Travelio Diduga Alami Peretasan Data Pengguna
Lakukan Hal Ini Ke Akun Ticketmaster
Jika Anda memiliki akun Ticketmaster, harap waspada bahwa akun Anda bisa jadi berada pada 560 juta data yang dicuri. Oleh karena itu, seorang ahli keamanan yang juga CEO Eagle Eye Networks, Dean Drako mendesak siapa pun yang telah membeli tiket melalui Ticketmaster untuk mengambil beberapa langkah pencegahan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Segera ganti nama pengguna dan kata sandi akun
2. Pantau rekening bank dan kartu kredit untuk mengetahui tanda-tanda penipuan atau perilaku yang tidak biasa.
3. Mulai pembekuan kredit.
Setiap pelanggan berisiko diretas dan penting untuk selalu menjaga keamanan akun. Pelanggan diharapkan untuk berhati-hati dan selalu cek dua kali sebelum mengklik tautan yang menawarkan tiket konser band favorit dari entitas yang tidak dikenal.
Baca Berita dan Artikel Lainnya di Google News
(kar)