Selular.ID – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Google mengungkapkan akan berinvestasi sebesar USD 2 miliar atau setara Rp 32,5 triliun (estimasi kurs rupiah 16.200 per dolar AS) di Malaysia.
Melansir berbagai sumber, sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk membangun pusat data dan cloud pertama di Malaysia, seiring dengan meningkatnya permintaan akan AI dan layanan cloud.
Pemerintah Malaysia menilai investasi ini akan mendukung ambisi digitalisasi di Negeri Jiran, dengan pengembangan kemampuan kecerdasan buatan atau AI, serta teknologi canggih lainnya yang bisa membantu industri lokal meningkatkan rantai nilai global.
Baca juga: Microsoft Investasi Rp27,6 T Di Indonesia, Di Malaysia Rp35,4 T
Dengan populasi generasi muda yang melek teknologi sebanyak 670 juta jiwa, Asia Tenggara baru-baru ini menarik banyak minat dan investasi dari raksasa teknologi termasuk Microsoft (MSFT.O), Amazon (AMZN.O), Nvidia (NVDA.O), dan Apple (AAPL.O).
Pusat data ini akan mendukung layanan termasuk Pencarian, Peta, dan Ruang Kerja, dan akan membantu memberikan layanan AI. Sementara pusat cloud akan menawarkan layanan kepada perusahaan lokal dan organisasi sektor public,
“Investasi ini dibangun berdasarkan kemitraan kami dengan Pemerintah Malaysia untuk memajukan ‘Kebijakan Cloud First’, termasuk standar keamanan siber terbaik di kelasnya,” kata Presiden, CFO, dan CIO Google Ruth Porat, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (31/5/2024).
Porat menambahkan bahwa investasi tersebut akan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan Google di Malaysia selama 13 tahun beroperasi di sana.
Pusat data ini akan mendukung layanan digital untuk konsumen Google, seperti Search, Maps, dan Workspace. Sementara Cloud akan menyediakan layanan kepada perusahaan dan organisasi di sektor publik dan swasta.
Google juga meluncurkan dua program literasi AI di negara tetangga RI tersebut untuk pelajar dan pendidik.
Investasi dan program diharapkan memberikan kontribusi lebih dari us$3,2 miliar terhadap PDB Malaysia dan mendukung 26.500 lapangan kerja pada 2030.
Cloud regional Malaysia adalah tambahan dalam jaringan Google yang mencakup 40 wilayah dan 121 zona di dunia.
Investasi jumbo ini terjadi setelah Microsoft menyatakan pada awal bulan ini pihaknya akan menginvestasikan USD2,2 miliar di Malaysia untuk memajukan infrastruktur cloud dan AI baru. Diketahui, Microsoft juga mengumumkan akan berinvestasi di Indonesia dan Thailand pada tahun ini.
Raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft telah menjanjikan miliaran dolar ke Asia Tenggara untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan AI dan komputasi awan.
Booming AI telah meningkatkan permintaan akan layanan komputasi awan dan pusat data, karena diperlukan sejumlah besar data untuk melatih model AI dan cloud menyediakan akses ke kumpulan data yang sangat besar.
Pusat data adalah fasilitas yang berisi server dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk menyimpan data dan menjalankan aplikasi atau layanan.
“Investasi Google sebesar USD2 miliar di Malaysia akan secara signifikan memajukan ambisi digital yang diuraikan dalam Rencana Induk Industri Baru 2030,” kata Senator YB Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Aziz, menteri investasi, perdagangan dan industri, dalam siaran persnya.
Dia menambahkan bahwa investasi Google akan memungkinkan industri manufaktur dan berbasis jasa memanfaatkan AI dan teknologi canggih lainnya sehingga mereka dapat meningkatkan rantai global.
Baca juga: Google hingga Apple Lakukan PHK, 20.000 Karyawan Terdampak