Cara Menghitung Laba Penjualan dan Contohnya

cara-menghitung-laba-penjualan-dan-contohnya
Cara Menghitung Laba Penjualan dan Contohnya
service
Share

Share This Post

or copy the link

Laba pada bisnis menunjukkan performa keuangan bisnis dan menjadi tolok ukur kesuksesannya. Pelaku usaha wajib tahu bagaimana cara menghitung laba penjualan ini.

Dimana secara teori, laba penjualan adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan semua biaya yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa.

Bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Manfaat Menghitung Laba Penjualan?

Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

Dengan menghitung laba penjualan, maka Anda akan tahu bagaimana performa bisnis Anda (Credit: Freepik.com)

Sebelum membalas tentang cara menghitung labanya, mari kita bahas terlebih dahulu apa keuntungan dari menghitung laba penjualan, berikut diantaranya:

1. Mengetahui Performa Keuangan Bisnis

Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf pembuka sebelumnya, jika laba penjualan merupakan salah satu indikator utama profitabilitas bisnis.

Dengan menghitungnya, pebisnis dapat mengetahui seberapa banyak keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu.

2. Mengidentifikasi Keuntungan dan Kerugian

Berikutnya, dengan menghitung laba Anda akan lebih mudah dalam mengidentifikasi produk atau lini bisnis mana yang menghasilkan keuntungan dan mana yang mengalami kerugian.

Hal ini memungkinkan pebisnis untuk fokus pada produk atau layanan yang menguntungkan dan melakukan penyesuaian pada produk atau layanan yang merugi.

3. Mengevaluasi Efisiensi Operasional

Manfaat berikutnya adalah sebagai bahan evaluasi efisiensi operasional bisnis. Dimana laba penjualan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk melihat tren dan mengevaluasi efisiensi operasional bisnis.

Peningkatan laba menunjukkan peningkatan efisiensi, sedangkan penurunan laba dapat menunjukkan adanya inefisiensi yang perlu diidentifikasi dan diperbaiki.

4. Memperkuat Pengambilan Keputusan

Berikutnya, memperkuat pengambilan keputusan bisnis, dari informasi laba penjualan dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan bisnis yang strategis.

Seperti menentukan harga jual produk, mengalokasikan sumber daya, dan merencanakan investasi. Keputusan yang didasarkan pada data laba penjualan akan lebih terarah dan berpeluang menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

5. Meningkatkan Kepercayaan Investor dan Pemberi Pinjaman

Terakhir, dapat meningkatkan kepercayaan investor, dengan laba penjualan yang positif dan stabil maka investor dan pemberi pinjaman tidak akan ragu untuk memberikannya kepada bisnis Anda.

Perhitungan laba ini penting untuk dipertimbangkan investor dan dioptimalkan oleh pelaku usaha agar mendapatkan pendanaan modal untuk pengembangan bisnis dan ekspansi.

Faktor Penentu Keuntungan Bisnis

Berikut beberapa faktor yang menentukan tinggi rendahnya laba bisnis:

  • Keseimbangan antara permintaan dan penawaran produk atau jasa di pasar sangat menentukan keuntungan bisnis.
  • Harga jual yang tepat dengan mempertimbangkan biaya produksi, harga pasar, dan nilai yang ditawarkan kepada konsumen.
  • Biaya operasional mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan bisnis untuk menjalankan operasinya.
  • Efisiensi produksi dan operasional bisnis.
  • Kepuasan pelanggan, persaingan hingga kondisi ekonomi sebuah negara.

Baca Juga: Mengenal Apa Saja Indikator Kepuasan Pelanggan

Jenis-Jenis Laba Penjualan

Menurut Stice dan Skousen (2004) dalam Ita Nuraeni (2020) ada 4 jenis laba, yakni laba kotor, laba operasional, laba sebelum dikurangi pajak dan sesudah pajak (laba bersih)

1. Laba Kotor

Jenis laba pertama adalah laba kotor, yakni selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok persediaan. Harga pokok persediaan mencakup semua biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Laba kotor memberikan gambaran awal tentang profitabilitas produk sebelum memperhitungkan biaya operasional lainnya. Untuk menghitung laba kotor ini bisa menggunakan rumus di bawah ini:

Rumus Laba Kotor = Penjualan Bersih - HPP

2. Laba Operasional

Kemudian ada laba operasional, yakni laba kotor yang dikurangi dengan Biaya Operasional. Biaya operasional mencakup biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, seperti biaya sewa, gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya pemasaran.

Rumus Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional

3. Laba Sebelum Pajak

Selanjutnya ada laba sebelum pajak, seperti namanya laba ini merupakan laba operasional yang dikurangi dengan Penghasilan/Beban Non-Operasional.

Penghasilan/beban non-operasional mencakup pendapatan atau pengeluaran yang tidak terkait dengan kegiatan operasional utama perusahaan, seperti pendapatan dari investasi, bunga, dan kerugian dari penjualan aset.

Rumus Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional - Penghasilan/Beban Non-Operasional

4. Laba Bersih

Terakhir adalah laba bersih atau laba sesudah pajak, yakni laba yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Laba ini adalah jumlah akhir yang mencerminkan profitabilitas bersih perusahaan setelah memenuhi semua kewajiban pajak.

Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Operasional - Beban Pajak

Cara Menghitung Laba Kotor

cara menghitung laba penjualan

Ilsutrasi cara menghitung laba rugi perusahaan (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa langkah dalam menghitung laba kotor:

  • Mengidentifikasi penjualan bersih, mencakup total pendapatan dari penjualan produk atau jasa setelah dikurangi diskon, potongan harga, dan retur penjualan.
  • Menghitung harga pokok penjualan (HPP), biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual. Termasuk bahan baku, tenaga kerja dan lainnya.
Rumus HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir.
  • Terakhir, menghitung laba kotor dengan rumus, Laba kotor = Penjualan Bersih – HPP

Cara Menghitung Laba Operasional

Kemudian untuk menghitung laba operasional dengan beberapa langkah berikut:

  • Menghitung laba kotor, seperti pada penjelasan di atas.
  • Kemudian, lanjutkan dengan mengidentifikasi biaya operasional yang dikeluarkan. Seperti biaya sewa, gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya pemasaran.
  • Terakhir menghitung laba operasional dengan rumus, Laba Operasional = Laba Kotor – Biaya Operasional

Cara Menghitung Laba Sebelum Pajak

Selanjutnya menghitung laba sebelum pajak, untuk menghitung laba sebelum pajak Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut:

  • Menghitung laba kotor, dengan rumus ‘Laba kotor = Penjualan Bersih – HPP’.
  • Menentukan nilai laba operasional, cara menghitungnya bisa menggunakan rumus di atas.
  • Selanjutnya, mengidentifikasi penghasilan/ beban non-operasional, seperti pendapatan dari investasi, bunga, dan kerugian dari penjualan aset.
  • Hitung laba sebelum pajak dengan rumus ‘Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional – Penghasilan/Beban Non-Operasional’

Cara Menghitung Laba Bersih

Terakhir menghitung laba bersih atau laba sebelum pajak;

  • Menghitung laba kotor, laba operasional dan laba sebelum pajak seperti yang sudah dicontohkan sebelumnya.
  • Kemudian menghitung pajak penghasilan (PPh), dihitung berdasarkan laba sebelum pajak dengan tarif yang ditentukan oleh pemerintah.
  • Menghitung laba bersih dengan rumus ‘Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – PPh’

Baca Juga: Tips Mudah Menyusun Laporan Laba Rugi Bagi Usaha Anda

Contoh Perhitungan Laba Rugi Bisnis

Untuk memudahkan Anda lebih memahami bagaimana cara menghitung laba penjualan, berikut contoh kasus dan cara menghitung labanya:

CV. Roti Manis adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual roti. Berikut data keuangan CV. Roti Manis untuk bulan Juni 20xx:

1. Penjualan Bersih: Rp 120.000.000

2. Total Biaya Produksi: Rp31.000.000

  • Tepung terigu: Rp 30.000.000
  • Ragi: Rp 5.000.000
  • Telur: Rp 10.000.000
  • Gula: Rp 5.000.000
  • Margarin: Rp 8.000.000
  • Biaya overhead pabrikasi: Rp 12.000.000

3. Total HPP: Rp 70.000.000

4. Biaya Operasional: Rp 39.000.000

  • Sewa toko: Rp 10.000.000
  • Gaji karyawan: Rp 20.000.000
  • Biaya listrik: Rp 3.000.000
  • Biaya air: Rp 1.000.000
  • Biaya promosi: Rp 5.000.000

5. Penghasilan Non-Operasional: Bunga deposito = Rp 2.000.000

6. Beban Non-Operasional: Kerugian penjualan aset =Rp 3.000.000

7. Tarif Pajak Penghasilan (PPh): 25%

Maka Berapa Laba Kotor, Operasional, Sebelum Pajak dan Laba Bersihnya?

# Menghitung Laba Kotor

Diket:

  • Penjualan Bersih: Rp 120.000.000
  • HPP: Rp 70.000.000

Penyelesaian:

Laba Kotor =  Penjualan Bersih - HPP             = Rp 120.000.000 - Rp 70.000.000             = Rp 50.000.000

# Menghitung Laba Operasional

Diket:

  • Laba Kotor = Rp 50.000.000
  • Biaya Operasional = Rp 39.000.000

Penyelesaian:

Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional                   = Rp 50.000.000 - Rp 39.000.000                   = Rp 11.000.000

# Menghitung Laba Sebelum Pajak

Diket:

  • Laba Operasional = Rp 11.000.000
  • Penghasilan Non-Operasional = Rp 2.000.000
  • Beban Non-Operasional = 3.000.000

Penyelesaian:

Laba Sebelum Pajak = Laba Operasional + Penghasilan Non-Operasional - Beban Non-Operasional                     = Rp 11.000.000 + Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000                     = Rp 10.000.000

# Menghitung Laba Bersih

Diket:

  • Laba Sebelum Pajak = Rp 10.000.000
  • PPH

Penyelesaian:

Total PPH = PPh = Laba Sebelum Pajak x Tarif PPh            = Rp 10.000.000 x 25%            = Rp 2.500.000
Laba Bersih = Rp 10.000.000 - Rp 2.500.000              = Rp 7.500.000

Pertanyaan Terkait Perhitungan Laba

Berikut beberapa pertanyaan terkait perhitungan laba penjualan:

# Perbedaan laba kotor dan laba bersih

Laba kotor dan laba bersih adalah dua metrik keuangan yang memiliki perbedaan signifikan dalam cara penghitungan dan tujuan penggunaannya.

Laba kotor adalah selisih antara hasil penjualan dan harga pokok persediaan, yang mencakup biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung yang digunakan dalam produksi barang atau jasa.

Sebaliknya, laba bersih adalah jumlah yang tersisa setelah mengurangi semua biaya operasional, biaya non-operasional, dan pajak dari pendapatan total perusahaan.

# Apakah laba neto sama dengan laba bersih?

Secara umum, laba neto dan laba bersih memiliki arti yang sama, yaitu keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan beban.

Istilah “laba neto” lebih sering digunakan dalam akuntansi keuangan di Indonesia, sedangkan “laba bersih” lebih umum digunakan dalam akuntansi internasional.

Kedua istilah ini merujuk pada konsep yang sama dan dapat digunakan secara bergantian.

# Bagaimana cara menghitung laba dengan mudah anti ribet cuma 5 menit jadi?

Mudah Hitung Laba Rugi Pakai Beecloud

Bagaimana cara menghitung laba mudah anti ribet cuma 5 menit jadi? Menghitung laba rugi penjualan cukup 5 menit hanya dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.

Catat transaksi penjualan rapi langsung auto jadi laporan laba rugi. Klik banner di atas dan dapatkan akses uji coba gratis sekarang juga!

0
mutlu
Happy
0
_zg_n
Sad
0
sinirli
Annoyed
0
_a_rm_
Surprised
0
vir_sl_
Infected
Cara Menghitung Laba Penjualan dan Contohnya

Tamamen Ücretsiz Olarak Bültenimize Abone Olabilirsin

Yeni haberlerden haberdar olmak için fırsatı kaçırma ve ücretsiz e-posta aboneliğini hemen başlat.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Foxiz.my.id privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Bizi Takip Edin