ERA.id – Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Jatim, Andromeda Qomariah meminta maaf atas kejadian sikap Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga menyelipkan kampanye untuk bakal calon gubernur Khofifah Indar Parawansa di acara Bimbungan Teknis (Bimtek).
Dugaan kampanye terselubung itu terekam jelas di sejumlah video yang beredar di grup WhatsApp. Salah satu tayangan tampak sejumlah ibu-ibu menyanyikan yel-yel dukungan untuk khofifah.
“Sebelumnya kami mohon maaf karena emang selama ini kegiatan kami adalah murni untuk pelatihan. Dan insiden kemarin di luar kendali kami,” kata Andromeda, saat dikonfirmasi kepada awak media, Selasa (4/6/2024).
Andromeda mengaku telah menegur salah seorang narasumber yang berpidato berisi kampanye di acara bimtek itu. Pihaknya juga bakal menghentikan sementara pelatihan UMKM itu.
“Karena sebetulnya, UMKM ini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus juga memberikan kegiatan semacam fasilitasi baik itu terkait dengan fasilitasi halal, fasilitasi merk terkait dengan jaringan pemasaran dan lain sebagainya,” terangnya.
Meski begitu, belum bisa memastikan sampai kapan acara bimtek tersebut itu dihentikan.
“Kami masih belum bisa menentukan karena bagaimana pun juga UMKM itu perlu dilakukan peningkatan kualitas produk maupun kualitas peningkatan jaringan dan juga digitalisasi,” katanya.
Ia juga mengaku sempat menghadiri acara tersebut, namun tidak sampai selesai. “Pada saat pembukaan saya di lokasi, terus saya ada kegiatan lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB di DPRD Jatim Fauzan Fuadi mengaku sangat menyayangkan hal itu. Menurutnya kegiatankegiatan bimtek Dinkop UKM Jatim yang dibiayai oleh APBD, malah disalahgunakan untuk kampanye.
Tak hanya itu, Fauzan juga menyoroti dugaan tidak netralnya ASN dalam acara itu.
“Sangat-sangat disayangkan, oknum ASN Dinkop Jatim dalam kegiatan bimtek yang dibiayai oleh APBD malah menyalahgunakannya untuk mengampanyekan cagub,” kata Fauzan.
Fauzan mengungkapkan, dugaan kampanye dalam acara yang dibiayai negara itu sudah kelewatan. Pihaknya pun sedang mengkaji untuk melaporkan perkara itu sebagai pelanggaran pemilu.
“Iki wes (ini sudah) keblinger. Tujuannya apa? Cari muka untuk calon yang didukungnya tah? Itu melukai perasaan rakyat lho. Bisa masuk pidana pemilu. Kita sudah meminta teman-teman untuk mengkaji ini, dan mempertimbangkannya untuk lapor kepada pihak yang berwenang,” ucapnya.