ERA.id – Akhir-akhir ini sedang ramai perbincangan tentang sebuah tema setelah podcast antara Total Politik dan Pandji Pragiwaksono sebagai bintang tamu. Sebenarnya, apa itu ‘Asian value’?
Istilah Asian value disebutkan setelah pembawa acara podcast Total Politik yaitu Arie Putra mengatakan jika Pandji sensitif ketika membahas tema politik dinasti. Menurut Arie Putra, politik dinasti termasuk hak warga negara.
Tidak percaya dengan apa yang disebutkan Arie, Pandji kembali mempertanyakan hingga akhirnya rekan Budi Adiputro ini mengeluarkan istilah ‘Asian value’. Menurut keduanya, dinasti politik merupakan hak asasi manusia dan menjadi hal yang sah-sah saja jika terjadi.
“Kenapa lu agak sensi kayaknya, gue lihat ada sensitivitas soal politik dinasti. Kan itu hak warga negara, mau lu dinasti atau nggak,” kata Arie Putra.
“Are you saying this? You saying this? Arie Putra, you saying this? (Kamu benaran ngomong ini? Kamu ngomong ini? Arie Putra, kamu ngomong ini?),” balas Pandji Pragiwaksono yang terus mencecar.
Apa Itu Asian Value?
Asian value merupakan seperangkat nilai-nilai yang diperkenalkan sejak akhir abad ke-20 oleh beberapa pemimpin politik dan intelektual di Asia. Salah satunya adalah Lee Kuan Yew, mantan perdana menteri Singapura.
Melansir Ensiklopedia Britannica, para pendukung Asian value pada umumnya percaya jika perekonomian di wilayah Asia Timur dapat berkembang karena adanya budaya masyarakat yang sama, khususnya warisan Konfusianisme.
Konfusianisme sendiri merupakan sistem pemikiran Tiongkok kuno yang digambarkan sebagai filsafat, agama, tradisi, teori pemerintahan, atau cara hidup.
Mereka yang mengakui Asian value menegaskan bahwa nila-nilai politik Barat tidak cocok diterapkan untuk masyarakat Asia. Sebab, nilai-nilai tersebut mengandalkan individualisme dan legalisme yang berlebihan.
Sehingga hal tersebut akan mengancam dan merusak tatanan sosial hingga dinamisme ekonomi. Asian values yang sering dikutip antara lain nilai-nilai yang berhubungan dengan kedisiplinan, berhemat, prestasi pendidikan, kerja keras, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat, serta melaksanakan penghormatan terhadap suatu otoritas.
Walaupun baik, Asian values justru mengundang berbagai perdebatan di masyarakat Asia sendiri. Perdebatan ini menjadi elemen perjuangan yang lebih besar terkait persaingan visi modern dan bagaimana masyarakat Asia harus diorganisir.
Poin-poin Penting Asian Value
Pada esensinya, Asian value mempunyai berbagai poin penting, di antaranya:
- Pertumbuhan ekonomi yang signifikan berhubungan dengan Asian value.
- Pembangunan ekonomi harus diutamakan pada masyarakat yang sedang berupaya keluar dari ambang kemiskinan.
- Hak-hak sipil dan politik harus berada di bawah hak-hak ekonomi dan sosial.
- Kepentingan warga negara harus diutamakan dibandingkan hak-hak individu penguasa.
Poin-poin tersebut akhirnya disahkan dalam Deklarasi Bangkok mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) pada bulan Maret tahun 1993. Deklarasi ini ditandatangani oleh 34 negara di Asia tetapi juga dikritik oleh organisasi-organisasi hak asasi manusia yang ada di Asia.
Deklarasi Bangkok 1993 ini dikeluarkan beberapa bulan sebelum Deklarasi Wina keluar pada Juni 1993 yang sama-sama membahas tentang HAM. Deklarasi Wina sendiri ditandatangani 171 negara PBB yang berisi konsensus, yang menegaskan universalitas, ketidakterpisahan, keterkaitan dan saling ketergantungan dari semua hak asasi manusia sebagai prinsip utama.
Dilansir dari laman WhatChinaSays, deklarasi Wina juga menegaskan perlindungan hak asasi manusia sebagai tugas prioritas PBB, di antaranya dengan merekomendasikan pembentukan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB. Kedua deklarasi tersebut, yang disahkan pada tahun yang sama, telah menjadi lambang persaingan penafsiran hak asasi manusia di seluruh dunia.
Demikianlah ulasan tentang apa itu Asian value dan poin-poinnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…