ERA.id – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai wacana amandemen UUD 1945 terkait presiden kembali dipilih oleh MPR, tidak tepat.
“Menurut saya pada saat-saat seperti saat ini sebaiknya wacana-wacana seperti itu tidak pada saatnya,” kata Dasco di rumah Prabowo di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
Dasco menjelaskan isu Presiden kembali dipilih oleh MPR masih sebatas wacana. Ketimbang isu ini, dia ingin agar semua pihak fokus pada persiapan penyelenggaraan Pilkada Serentak pada November 2024 mendatang.
“Saya pikir isu atau wacana-wacana tersebut tidak perlu pada saat ini,” ucapnya.
Dasco lalu membantah Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menyebut semua partai politik (parpol) sepakat atau mendukung wacana presiden dipilih oleh MPR.
“Iya jadi kalau dibilang seluruh parpol sudah sepakat, saya ada cross check bahwa ternyata juga parpol-parpol belum diajak bicara, jadi hanya wacana saja,” jelas Dasco.
Sebelumnya, mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais setuju amandemen UUD 1945 untuk mengembalikan kewenangan MPR memilih presiden dan wakil presiden.
Hal itu disampaikan usai bertemu dengan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6).
“Sekarang, kalau mau dikembalikan, dipilih MPR, mengapa tidak,” kata Amien.
Dia mengaku saat menjabat sebagai ketua MPR pernah melucuti kewenangan lembaganya memilih presiden dan wakil presiden. Lewat amandemen 1945 saat itu, pemilihan presiden dipilih langsung oleh rakyat. Saat itu dia menilai, jika pemilihan presiden secara langsung seperti itu, tidak mungkin terjadi politik uang.
“Jadi dulu, itu kita mengatakan, kalau dipilih langsung one man, one vote, ya, mana mungkin, ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin, perlu puluhan, ini ratusan triliun, enggak, ternyata mungkin, gitu lah, ya. Memang itu luar biasa kita ini, ya,” kata Amien.