JAKARTA, SELULAR.ID – Layanan internet satelit Starlink bersiap menggelar layanan Direct to Cell.
Melansir dari situs resmi Starlink berbahasa Indonesia sudah memajang layanan Starlink Direct to Cell untuk pelanggan.
Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir mengatakan, layanan Direct to Cell Starlink ditakutkan bisa menyaingi operator karena memungkinkan pengguna langsung memanfaatkan fitur SMS, telepon, hingga internet.
Padahal operator seluler sudah mengeluarkan investasi yang cukup besar.
“Sekarang gini katakanlah di luar, di alam terbuka dia [Starlink] bisa langsung, dia pasti akan jadi pesaing utama [bagi operator seluler],” kata Marwan, belum lama ini (8/6/2024).
TONTON JUGA:
Layanan tersebut juga akan berdampak pada banyak pihak. Termasuk industri ponsel, dan tenaga kerja di operator, produksi, hingga promosi.
“Tiba-tiba datang satu pemain yang dikasih kemudahan. Saya khawatir 1-2 tahun ambruk industrinya,” ujarnya.
Baca juga: Dampak Direct-to-Call Kepada Konsumen, Layanan Starlink yang Bisa Habisi Semuanya
Ditemui dalam kesempatan berbeda, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengharapkan jangan sampai layanan itu ada.
Karena Direct-to-Cell bisa menghancurkan semua ekosistem telekomunikasi.
Teknologi Direct to Cell bisa diimplementasikan namun tinggal frekuensi untuk bisa dijalankan.
Ini bergantung lagi ke pemerintah apakah akan memberikan layanan tersebut atau tidak.
“Balik lagi ke pemerintah mau membiarkan masuk ke kita atau enggak,” kata Arif.
Pemilik SpaceX yang menyediakan Starlink, Elon Musk, pernah mengungkapkan Directto Cell tak akan bersaing dengan operator.
Baca juga: Starlink Hadir di Indonesia, ATSI: Harus Ada Kesetaraan Aturan
“Jadi walaupun ini adalah solusi luar biasa untuk lokasi tanpa konektivitas seluler, [Direct-to-Cell] tidak akan mampu bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang sudah ada.” kata miliarder dunia itu.
SIMAK JUGA:
Ikuti berita Selular.id di Google News