Begini Cara Perempuan Nelayan Pulau Langkai Hadapi Perubahan Iklim

begini-cara-perempuan-nelayan-pulau-langkai-hadapi-perubahan-iklim
Begini Cara Perempuan Nelayan Pulau Langkai Hadapi Perubahan Iklim
service
Share

Share This Post

or copy the link
  • Perempuan nelayan di Pulau Langkai, Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berdaya menghadapi perubahan iklim dengan menciptakan produk hasil laut berupa sambal gurita dan abon ikan.
  • Pengolahan hasil laut di Pulau Langkai sangat penting untuk dilakukan karena produk perikanan nelayan khususnya gurita sangat fluktuatif, apalagi dimasa musim puncak harga menurun dengan biaya melaut hampir sebanding dengan hasil yang diperoleh.
  • Untuk menguatkan, kelompok pengolah dan pemasar yang terbentuk dilengkapi dengan kartu pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (Kusuka), NPWP, NIB dan PIRT.
  • Untuk mendukung perempuan nelayan ini YKL Indonesia atas dukungan Konsulat-Jenderal Australia di Makassar menyelenggarakan program penguatan wirausaha perempuan Pulau Langkai dengan akronim Ewaki, melalui pelatihan dan pendampingan oleh ibu rumah tangga.

Nurjanah menunjukkan dengan bangga produk buatan kelompoknya berupa sambal gurita dan abon ikan kepada utusan Konjen Kedutaan Australia di Makassar beserta beberapa pejabat instansi dinas provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar.

“Ini dua produk hasil pekerjaan ibu rumah tangga di sini untuk membantu suami yang penghasilannya semakin kurang, apalagi dengan cuaca akhir-akhir ini yang tak menentu,” katanya, akhir Mei lalu.

Nurjanah adalah ketua kelompok Merpati Putih yang berdomisili di Pulau Langkai, Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kelompok yang memproduksi hasil laut berupa sambal gurita dan abon ikan ini, didirikan sejak setahun lalu, beranggotakan 10 orang. Produk mereka telah dikenal luas di sekitar pulau dan pulau-pulau tetangga, dan kadang dipasarkan di daratan Makassar. Kelompok lain di pulau ini adalah Cahaya Rembulan yang diketuai oleh Nirma.

Menurut Nurjanah, kehadiran kelompok ini sangat membantu para perempuan di Pulau Langkai yang sebagian besar suaminya bekerja sebagai nelayan. Dengan lokasi yang cukup jauh dari daratan, tak banyak pekerjaan yang bisa diusahakan selain sebagai nelayan. Adanya usaha sampingan yang dilakukan oleh istri-istri nelayan dianggap bisa membantu memenuhi kebutuhan keseharian mereka.

“Setelah setahun dibentuk hasilnya mulai kelihatan, sudah banyak produk terjual dan ibu-ibu juga termotivasi untuk berusaha, apalagi selama ini kami hanya di rumah saja tanpa kegiatan. Adanya kelompok bisa menambah penghasilan, sekaligus belajar pengelolaan keuangan rumah tangga,” katanya.

Baca : Sudahkah Perempuan Nelayan Diakui dalam Sektor Kelautan dan Perikanan?

Salah satu produk kelompok perempuan di Pulau Langkai adalah sambal gurita. Keberadaan kelompok dengan dua produknya telah membantu perempuan nelayan menghadapi kondisi perubahan iklim yang berdampak pada kurangnya hasil tangkapan nelayan. Foto: Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia.

Menurut Nirwan Dessibali, Direktur Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia, pengolahan hasil laut di Pulau Langkai sangat penting dilakukan karena produk perikanan nelayan khususnya gurita sangat fluktuatif. Apalagi dimasa musim puncak, harga menurun dengan biaya melaut hampir sebanding dengan hasil yang diperoleh.

“Peningkatan nilai produk perikanan yang dihasilkan perlu dilakukan melalui pengolahan pasca panen. Inilah yang kemudian dilakukan oleh dua kelompok olahan di Pulau Langkai ini,” katanya.

Meski kelompok olahan hasil laut ini telah dibentuk setahun lalu, namun baru-baru ini mereka juga mendapat dukungan Konsulat-Jenderal Australia di Makassar melaui program penguatan wirausaha perempuan Pulau Langkai dengan akronim Ewaki. Difasilitasi YKL Indonesia, dilakukan pelatihan dan pendampingan oleh ibu rumah tangga. Dua kelompok juga mendapat bantuan peralatan produksi.

Menurut Adi Zulkarnaen, fasilitator dalam program ini, program ini dirancang untuk membantu kelompok untuk meningkatkan keterampilan dalam mengolah hasil laut, khususnya gurita, serta mendukung mereka dalam produksi dan pemasaran produk mereka. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan, membantu mereka dalam manajemen keuangan sehari-hari dan dalam usaha merek agar terhindar dari hutang di punggawa.

Selain pelatihan dan legalisasi, program ini juga fokus pada memperluas jaringan akses ke berbagai pasar dan pihak terkait, termasuk pemerintah, untuk mendukung produk-produk yang dihasilkan. Program ini juga melibatkan strategi branding dengan menggandeng influencer dan iklan untuk meningkatkan jangkauan pasar.

Dijelaskan Adi tiga tujuan program ini, yaitu meningkatkan perekonomian rumah tangga melalui pelatihan dan pendampingan oleh ibu rumah tangga, peningkatan keterampilan ibu rumah tangga dalam melakukan pengelolaan hasil perikanan khususnya gurita, serta kemampuan dalam manajemen keuangan rumah tangga dan berkelompok.

Tujuan lainnya adalah melakukan penguatan legalisasi administrasi kelompok pengolah dan pemasar, membangun akses jaringan antara kelompok perempuan langkai ke beberapa pasar dan stakeholder terkait dalam mendukung produk-produk yang dihasilkan, membangun branding produk untuk meningkatkan jangkauan pasar.

“Kami harapkan setiap ibu rumah tangga yang terlibat dapat mengangkat dan meningkatkan taraf hidup serta memiliki kemampuan dalam melakukan pengelolaan hasil perikanan. Selain itu, setiap ibu rumah tangga yang terlibat memiliki kemampuan dan pemahaman terkait manajemen keuangan dalam berumah tangga dan berkelompok sehingga memiliki pengelolaan keuangan yang berkelanjutan.”

Diharapkan juga kelompok pengolah dan pemasar yang terbentuk semakin kuat dan jangkauan pemasaran yang luas dengan kelengkapan administrasi seperti kartu pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (Kusuka), NPWP, NIB dan PIRT.

Baca juga : Jalan Panjang Perempuan Nelayan Demak Peroleh Kesetaraan

Konsulat-Jenderal Australia di Makassar memberi bantuan berupa peralatan produksi dan dukungan pemasaran kepada dua kelompok perempuan di Pulau Langkai. Setiap tahun Konjen Australia memberi dukungan pendanaan kepada komunitas di 12 provinsi di Indonesia bagian timur. Foto: Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia.

⁠Philippa Armstrong, Deputy Consul-General, Konsulat-Jenderal Australia di Makassar, mengatakan sangat senang melihat progres dari kelompok usaha yang dilakukan oleh perempuan Pulau Langkai.

“Hal-hal yang saya sangat senangi dari program ini adalah kelompok perempuan sangat diberdayakan dan terorganisir. Dan ini mengajarkan perempuan sesuatu, dan saya yakin program ini akan membantu komunitas di sini,” katanya.

Konjen Australia sendiri telah menerima 100 proposal tahun ini dan hanya 4 proposal yang kemudian dibiayai, termasuk program di Langkai. Area kerja konjen Australia mencakup 12 provinsi di Indonesia timur, yang berada di seluruh Sulawesi, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Tengah, Papua dan Papua Barat Daya.

Muhammad Rheza, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, menyambut baik upaya yang dilakukan perempuan di Pulau Langkai dan berjanji akan memberikan dukungan berupa perbaikan kualitas kemasan dan pemasaran.

Pada kegiatan kunjungan ini juga dilakukan penyerahan kartu Kusuka kepada anggota kelompok. Beberapa perempuan merasa tak percaya dengan pemberian kartu ini karena menganggap hanya berlaku untuk nelayan laki-laki.

“Kartu ini bisa juga digunakan untuk istri nelayan anggota kelompok, bisa digunakan macam-macam, bahkan bisa untuk meminjam KUR dan beasiswa anak-anak dari SD hingga kuliah beberapa kampus, termasuk di Politeknik kelautan dan perikanan di Bone,” ungkap Asniwati, penyuluh perikanan Kelurahan Barrang Caddi, Makassar. (***)

Hari Nelayan: Nasib Perempuan Nelayan yang masih Kelam

0
mutlu
Happy
0
_zg_n
Sad
0
sinirli
Annoyed
0
_a_rm_
Surprised
0
vir_sl_
Infected
Begini Cara Perempuan Nelayan Pulau Langkai Hadapi Perubahan Iklim

Tamamen Ücretsiz Olarak Bültenimize Abone Olabilirsin

Yeni haberlerden haberdar olmak için fırsatı kaçırma ve ücretsiz e-posta aboneliğini hemen başlat.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Foxiz.my.id privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Bizi Takip Edin