10 Alasan Mengapa Kita Peduli Penyu Laut

10-alasan-mengapa-kita-peduli-penyu-laut
10 Alasan Mengapa Kita Peduli Penyu Laut
service
Share

Share This Post

or copy the link
  • Penyu laut (sea turtles) layak disayang. Sehingga setiap tanggal 16 Juni diperingati sebagai Hari Penyu Laut Sedunia (world sea turtle day), untuk mengingatkan pentingnya keberadaan penyu juga hal mengagumkan dari satwa ini.
  • Di dunia ada tujuh spesies penyu laut, selanjutnya disebut penyu. Yaitu penyu hijau, tempayan, belimbing, sisik, lekang zaitun, pipih, dan ridley kemp. Semua jenis penyu itu kecuali ridley kemp ada di lautan Indonesia
  • Penyu merupakan hewan purba karena telah ada di bumi sekitar 260 juta tahun lalu. Itu berarti penyu lebih dulu hadir 15 juta tahun sebelum kemunculan dinosaurus,
  • Berikut ini 10 alasan mengapa penyu layak mendapat perhatian kita.” Kalimat ini menandakan dimulainya daftar 10 alasan mengapa kita perlu peduli penyu laut.

Penyu laut (sea turtles) layak disayang. Bukan saja karena sewaktu kecil dia terlihat mengagumkan. Terutama saat muncul dari dalam pasir dan bersemangat untuk segera menceburkan diri ke laut. Banyak lagi alasan mengapa mereka layak mendapat perhatian kita.

Di dunia ada tujuh spesies penyu laut, selanjutnya disebut penyu. Yaitu penyu hijau, tempayan, belimbing, sisik, lekang zaitun, pipih, dan ridley kemp. Semuanya ada di perairan Indonesia, kecuali yang disebut terakhir, ada di teluk Meksiko, laut Karibia.

Apakah ada penyu darat?

Ada. Namun lazimnya disebut kura-kura (tortoise). Jadi penyu darat adalah kura-kura. Orang Amerika umumnya akan menggunakan kata penyu untuk satwa luar biasa ini baik yang hidup di darat maupun di laut. Namun penutur berbahasa Inggris British tegas membedakan antara penyu untuk yang hidup di laut termasuk air tawar dan kura-kura untuk yang hidup di darat.

Setiap tanggal 16 Juni diperingati sebagai Hari Penyu Laut Sedunia (World Sea Turtle Day),  untuk mengingatkan pentingnya keberadaan penyu juga hal mengagumkan dari satwa ini.

Berikut ini 10 alasan mengapa penyu layak mendapat perhatian kita.

  1. Lebih dulu dari dinosaurus

Penyu telah ada di bumi sekitar 260 juta tahun lalu. Itu berarti penyu lebih dulu hadir 15 juta tahun sebelum kemunculan dinosaurus, karena dinosaurus muncul sekitar 245 juta tahun lalu pada akhir periode triasik. Bayangkan seekor penyu yang turut menyaksikan kepunahan dinosaurus, dan dia tidak banyak berubah hingga kini.

Baca : TCC Nipah dari Pemburu Telur Penyu Jadi Nominator Kalpataru

Seekor penyu hijau berenang di lautan. Foto : Jeremy Bishop/unsplash/Creative Commons
  1. Ahli menyelam

Penyu yang bernapas dengan paru-paru punya cara unik saat menyelam. Pada penyu tempayan, dia akan memperlambat denyut jantungnya hingga 2 detak per menit pada kedalaman 140 meter. Situasi di dalam air tanpa bernapas memaksa penyu memaksimalkan oksigen hanya untuk organ penting. Penelitian lainnya, denyut jantung penyu hijau menurun hingga 1 detak per menit saat menyelam. Di permukaan air, denyut jantung penyu sekitar 25 detak per menit.

  1. Punya GPS

Penyu akan kembali ke tempat dia menetas untuk bertelur. Bagaimana dia bisa menemukan jalan kembali walau telah berenang jutaan mil?

Rupanya, penyu memiliki global positioning system (GPS) sendiri. Dia mampu merasakan medan magnet bumi yang memandu arah pulang ke tempat dia dulu menetas. Percobaan menggunakan kumparan yang bisa menghasilkan medan magnet membuktikan bahwa penyu mengetahui arah utara selatan dan barat timur dengan cara menjejak medan magnet ini.

  1. Berkomunikasi di dalam telur

Banyak orang mengira dunia penyu senyap. Mereka berjalan ataupun berenang tanpa suara, tidak berbicara satu sama lain, bahkan mendehem pun tidak. Namun asumsi ini telah terbantahkan. Saat di dalam telur, mereka sudah berkomunikasi satu sama lain. Mereka bisa memutuskan untuk menetas dalam waktu bersamaan saat itu. Cara ini memberi peluang lebih besar bagi tukik-tukik untuk tetap hidup kala menghadapi predator. Temuan ini memperluas potensi gangguan antropogenik atas penyu. Polusi suara boleh jadi mengganggu kelangsungan hidup penyu selain polusi cahaya.

Baca juga : Hana Svobodova, dari Ceko ke Indonesia Demi Cinta Penyu

Seorang staf WWF Indonesia memasang satelite tag ke seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) untuk pemantuan spesies itu di kawasan Taman Pesisir Jeen Womom, Tambrauw, Papua Barat. Foto : WWF-Indonesia
  1. Mengira plastik sebagai makanan

Sebuah penelitian menunjukkan, lebih dari separuh penyu di dunia pernah makan sampah plastik. Itu karena mereka mengira plastik adalah makanan, dan plastik diproduksi oleh  manusia. Kantong plastik yang mengapung di laut akan terlihat seperti ubur-ubur, ganggang, dan spesies lain yang menjadi makanan utama penyu. Penelitian lainnya menyebutkan, penyu mengira plastik adalah makanan mereka karena baunya sama dengan makanan. Plastik yang mengapung di lautan selama seminggu akan berbau sama dengan makanan penyu.

  1. Suhu pengaruhi jenis kelamin

Penelitian menunjukkan, telur penyu yang diinkubasi dengan suhu kurang dari 27,7 derajat celsius akan terlahir sebagai jantan. Sementara yang diinkubasi di atas suhu 31 derajat celsius terlahir sebagai betina. Pemanasan global turut mempengaruhi rasio jumlah penyu jantan dan betina menjadi tidak seimbang.

Penyu betina akan memilih pasir yang hangat untuk meletakkan telur-telurnya. Mereka bisa bertelur hingga 100 butir. Penyu betina lebih dulu menggali lubang lalu menguburkan telur-telurnya di sana. Setelah sekitar 2 bulan, telur akan menetas, dan bayi penyu merangkak keluar dari gundukan pasir menuju laut lepas.

Baca juga : Jangan Biarkan, Penyu Hijau Jantan Hilang di Tahun 2100

Perburuan telur penyu masih terjadi di Aceh, kondisi ini menyebabkan terganggunya populasi penyu. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia
  1. Tukang taman yang mempercantik terumbu karang

Penyu hijau dan sisik makan rumput laut sebagai menu utamanya. Tanpa mereka, rumput laut tumbuh tak terkendali dan menaungi terumbu karang yang memerlukan sinar. Saat rumput laut berhasil mengokupasi, terumbu karang akan mati.

Penyu membantu menjaga kehidupan terumbu karang dengan mengurangi luas rumput laut ini. Selain itu penyu juga memasok nutrisi yang dibutuhkan ekosistem terumbu karang. Penyu ikut menyebarkan benih karang melalui larva polip karang yang masuk ke dalam saluran pencernaan dan terbuang bersama kotorannya.

  1. Penjelajah lautan

Penyu dikenal sebagai penjelajah lautan, terutama penyu belimbing dan tempayan.  Kedua satwa ini ditemukan hampir di seluruh perairan di dunia, terutama kawasan tropis dan subtropis. Penyu hijau saat ini tercatat sebagai pemegang rekor migrasi terjauh.

Pada 2007, penyu belimbing dari Pulau Papua, Indonesia diketahui bermigrasi hingga Oregon, Amerika. Penyu betina ini menempuh jarak sekurang-kurangnya 20.558 km selama 647 hari. Jika kalian menemukan penyu belimbing yang hendak bertelur di pantai, boleh jadi dia telah menempuh ribuan kilometer.

Perlu dibaca : Migrasi Terjauh Penyu Belimbing dari Papua ke Amerika Berjarak 20.558 Kilometer

Seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) kembali ke laut setelah bertelur di kawasan Taman Pesisir Jeen Womom, Tambrauw, Papua Barat. Jeen Womom ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) berbentuk Taman Pesisir untuk wilayah konservasi utama bagi 6 jenis penyu yang ada di Indonesia. Foto : WWF-Indonesia / Mongabay Indonesia
  1. Satu dibanding seribu

Meski mampu bertelur hingga 100 butir perekor, namun kemungkinan tukik bisa bertahan hidup sampai dewasa hanya 1 dibanding 1000. Bagi tukik, keluar dari gundukan pasir merupakan perjuangan tersendiri. Selanjutnya dia harus menempuh perjalanan pertamanya menuju laut. Mungkin saja perjalanannya terhenti karena terhalang kayu, sampah, atau cekungan pasir.

Selain itu area pantai yang terbuka menjadikan tukik mangsa empuk bagi kepiting dan burung. Di laut tukik juga menjadi makanan sejumlah ikan karnivora, termasuk hiu, yang membuat kemungkinan hidupnya semakin kecil. Jika berhasil hidup, tukik betina baru kembali ke pantai yang sama sekitar 20 tahun kemudian untuk bertelur.

  1. Pantai hilang

Kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia mengancam tempat bertelur penyu. Sebuah penelitian memperkirakan beberapa dekade ke depan, sarang-sarang penyu di sejumlah tempat hilang tersapu gelombang. Sebagian lainnya rentan terkena banjir. Penyu belimbing paling rentan karena cenderung bersarang di dekat garis air pasang dan area terbuka.

Relokasi telur ke tempat yang lebih tinggi kerap menyebabkan semua yang menetas berkelamin betina. Selain itu pulau yang nyaris tenggelam masih didatangi penyu untuk tempat bertelur karena sebelumnya dia menetas di sana. Ketika pantai menyempit, penyu menggali sarang di tempat sarang penyu lainnya. Kerap pula penyu betina terpaksa bertelur di dalam air. (***)

Perubahan Iklim Bisa Sebabkan Penyu Punah  

0
mutlu
Happy
0
_zg_n
Sad
0
sinirli
Annoyed
0
_a_rm_
Surprised
0
vir_sl_
Infected
10 Alasan Mengapa Kita Peduli Penyu Laut

Tamamen Ücretsiz Olarak Bültenimize Abone Olabilirsin

Yeni haberlerden haberdar olmak için fırsatı kaçırma ve ücretsiz e-posta aboneliğini hemen başlat.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy Foxiz.my.id privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Bizi Takip Edin