Selular.ID – MediaTek mengumumkan bahwa mereka terus menduduki posisi No.1 di pasar prosesor ponsel pintar, dengan menguasai hampir 64% pangsa pasar di tanah air.
Pada acara MediaTek Indonesia Media Gathering 2024, di Jakarta, MediaTek melaporkan pangsa pasar chipset buatannya yang ada di Indonesia.
Mereka melansir laporan terbaru dari IDC untuk kuartal pertama tahun 2024, MediaTek mendominasi pasar chipset di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 64%.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY). Pencapaian ini menegaskan posisi MediaTek sebagai pemimpin pasar dalam industri chipset di Indonesia.
Keberhasilan MediaTek ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor. Pertama, MediaTek dikenal menawarkan chipset yang tidak hanya berperforma tinggi tetapi juga hemat energi, sehingga menarik bagi berbagai produsen perangkat elektronik, khususnya smartphone.
Selain itu, harga yang kompetitif dibandingkan dengan chipset dari pesaing lainnya membuat MediaTek menjadi pilihan utama bagi banyak produsen lokal dan internasional.
Sementara itu, Qualcomm, yang merupakan salah satu pesaing utama MediaTek, mengalami penurunan pangsa pasar yang signifikan.
Pada kuartal pertama tahun 2024, Qualcomm hanya berhasil menguasai 12% pangsa pasar chipset di Indonesia, turun drastis 7% dari tahun sebelumnya yang mencapai 19% secara YoY.
Penurunan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Qualcomm dalam mempertahankan posisinya di pasar yang semakin kompetitif.
Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan ini adalah harga chipset Qualcomm yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan MediaTek.
Selain MediaTek dan Qualcomm, Unisoc juga menunjukkan kinerja yang cukup baik di pasar chipset Indonesia.
Pada kuartal pertama tahun 2024, Unisoc berhasil menguasai 11% pangsa pasar, menempatkannya di posisi ketiga setelah MediaTek dan Qualcomm.
Unisoc terus memperkuat posisinya dengan menyediakan chipset yang kompetitif dalam hal harga dan kinerja, serta menjalin kemitraan dengan berbagai produsen perangkat.
Apple dan Samsung juga hadir dalam daftar dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 8% dan 5%.
Meskipun tidak sebesar MediaTek atau Qualcomm, kehadiran Apple dan Samsung tetap signifikan, terutama karena keduanya memiliki basis pelanggan yang loyal dan produk yang diakui berkualitas tinggi.
Namun, fokus Apple yang lebih pada segmen premium dan Samsung yang menghadapi persaingan ketat di berbagai segmen pasar membuat mereka tidak sebesar MediaTek dalam hal pangsa pasar chipset secara keseluruhan di Indonesia.
Secara keseluruhan, laporan IDC untuk kuartal pertama tahun 2024 menggambarkan lanskap kompetitif pasar chipset di Indonesia.
MediaTek berhasil memperkuat dominasinya, sementara Qualcomm harus menghadapi tantangan signifikan. Unisoc, Apple, dan Samsung juga menunjukkan kehadiran yang kompetitif, meskipun dengan pangsa pasar yang lebih kecil.
Perkembangan ini menunjukkan dinamika yang menarik dan persaingan ketat dalam industri chipset smartphone di Indonesia.
Baca juga : Oppo Menjadi Kontributor Terbesar Penggunaan Chipset MediaTek di Q1 2024