Teknologi.id – Peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX yang membawa 20 satelit Starlink gagal. Akibatnya, puluhan satelit tersebut jatuh dan terbakar di atmosfer bumi.
Sebelumnya, SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 pada Kamis, 11 Juli 2024 di Vandenberg Space Force Base, California, Amerika Serikat pukul 20.35 waktu setempat. Perlu diketahui jadwal peluncuran roket tersebut telah dimundurkan sehari yang semula pada Rabu, 10 Juli 2024.
Roket tersebut berhasil lewati tahap awal lepas landas sesuai rencana. Namun, pada tahap kedua roket tersebut mengalami kebocoran oksigen cair sehingga berujung pada kegagalan. Akibatnya, roket Falcon 9 tidak dapat mengitari orbitnya dan terdampar di orbit rendah sekitar bumi.
Baca juga: Israel Gunakan Teknologi Internet Starlink Saat Perang untuk Keadaan DaruratAkhirnya, Falcon 9 melepaskan muatannya (20 satelit Starlink) yang ikut terjebak di orbit di ketinggian 84 mill (setara 135 kilometer). Satelit tersebut lantas jatuh kembali ke Bumi. Di ketinggian itu, atmosfer Bumi memperlambat jatuhnya satelit. Setelah menyelesaikan orbitnya, satelit akan jatuh sekitar 3 mill (setara 5 kilometer).
“Di tingkat hambatan ini, daya dorong maksimum yang kami miliki kemungkinan tidak cukup untuk mengangkat satelit. Dengan demikian, satelit Starlink akan jatuh kembali ke Bumi dan hancur total,” jelas SpaceX.
Menurut ahli astrofisika Universitas Hardvard, Jonathan McDowell, 20 satelit Starlink telah mati akibat terbakar pada 12 Juli lalu.
Namun, pihak SpaceX memastikan satelit-satelit itu tidak akan membahayakan satelit lain yang tengah beroperasi atau pun keselamatan publik.Peristiwa tersebut merupakan kegagalan pertama roket Falcon 9 sejak 2016 atau setelah 350 kali peluncuran sejak munculnya di pertengahan 2010. Sebelumnya, Space X juga telah mengalami kerugian akibat badai matahari memadamkan 40 satelit dari antariksa tak lama setelah Starlink mencapai orbit pada Februari 2022.
Akibat peristiwa itu, SpaceX tidak akan meluncurkan roket Falcon 9 sampai penyelidikan terhadap kegagalan peluncuran roket itu selesai. SpaceX menyatakan akan melakukan investigasi penuh terhadap kejadian tersebut dan akan berkoordinasi dengan Federal Aviation Administration (FAA) guna mencari akar permasalahannya.
Baca juga: Starlink Mini Resmi Diluncurkan, Seukuran Laptop dan Praktis Dibawa ke Mana Saja“FAA terlibat penuh dalam setiap proses investigasi dan harus menyetujui laporan akhir SpaceX termasuk tindakan penyelesaian apapun. Kembalinya peluncuran akan didasari pada keputusan FAA bahwa sistem, proses, atau prosedur yang terkait kecelakaan tersebut tidak membahayakan keselamatan publik,” ujar perwakilan FAA.
“SpaceX perlu meminta dan menerima persetujuan dari FAA untuk memodifikasi linsensinya yang menggabungkan tindakan korektif dan memenuhi persyaratan lisensi lain,” tambahnya.
Proses penyelidikan ini dapat memakan beberapa minggu atau bulan tergantung dari kompleksitas permasalahan dan upaya SpaceX untuk memperbaikinya.
Selain itu, SpaceX akan melakukan tindakan pencegahan demi memastikan keberhasilan misi yang akan datang. Meski begitu, tidak jelas berapa lama roket Falcon 9 akan diluncurkan kembali.Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(sap)