ERA.id – Polres Lhokseumawe menangkap seorang ustadz dari salah satu pesantren di Aceh Utara berinisial FS (34) di kawasan Kecamatan Rakal, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, terkait dugaan pencabulan terhadap salah seorang santriwati.
“Penangkapan tersangka ini, hasil dari serangkaian langkah penyidikan intensif, termasuk pemeriksaan psikologis dan forensik untuk menguatkan keterangan korban,” kata Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe Iptu Yudha Prastya, di Lhokseumawe, Jumat.
Yudha mengatakan kasus pencabulan terhadap santri yang masih berusia 16 tahun tersebut terjadi pada 26 Mei 2024, dan dilaporkan langsung oleh orang tua korban.
Dia menjelaskan korban mulai bersekolah di pesantren tersebut pada Juli 2023. Sejak itu, tersangka mulai mendekati korban dengan berbagai bujuk rayu hingga akhirnya mereka menjalin hubungan dekat.
Pada awal Maret 2024, tersangka mengajak korban untuk menikah secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya, dengan alasan agar korban hanya dimiliki olehnya.
Kemudian, 9 Maret 2024, kata Yudha, tersangka membawa korban ke pinggir danau laut tawar Aceh Tengah, dan menyetubuhi korban di dalam sebuah kemah.
Lalu, selama Ramadhan 2024, tersangka juga melakukan pelecehan terhadap korban di dalam mobil sebanyak dua kali.
“Selanjutnya, penyidik Polres Lhokseumawe melakukan visum serta pemeriksaan terhadap korban, orang tua korban, dan saksi-saksi lainnya,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, tersangka FS telah diamankan di Polres Lhokseumawe dan dalam proses kelengkapan berkas sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Lhokseumawe.
Menurut dia, atas perbuatannya, pelaku FS dijerat Pasal 47 Jo Pasal 50 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum Jinayat dengan ancaman kurungan penjara paling lama 200 bulan. (Ant)