Teknologi.id – Dunia kesehatan kembali dikejutkan dengan munculnya ancaman virus baru yang mirip dengan demam berdarah. Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan dua kasus kematian yang disebabkan oleh virus Oropouche. Korban adalah wanita berusia di bawah 30 tahun dari negara bagian Bahia, Brasil timur laut. Yang mengejutkan, mereka tidak memiliki penyakit penyerta, namun menunjukkan gejala yang mirip dengan kasus demam berdarah parah.
Sepanjang tahun 2024, Brasil telah mencatat 7.236 kasus Oropouche, dengan konsentrasi terbanyak di negara bagian Amazonas dan Rondonia. Angka ini tentu saja menjadi peringatan bagi masyarakat global akan potensi penyebaran virus ini ke wilayah lain.
Baca Juga: Awas Androidmu Bisa Terinfeksi Virus & Malware, Berikut Gejala dan Cara Atasinya
Mengenal Lebih Dekat Virus Oropouche
Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, virus Oropouche memiliki karakteristik yang mirip dengan beberapa penyakit tropis lainnya. Mari kita telaah beberapa aspek penting dari virus ini:
-
Gejala yang Menyerupai Demam Berdarah
Gejala Oropouche sangat mirip dengan penyakit seperti demam berdarah, chikungunya, Zika, atau malaria. Penderita umumnya mengalami:
- Demam mendadak
- Sakit kepala parah
- Menggigil
- Nyeri otot dan sendi
- Kepekaan terhadap cahaya
- Pusing
- Nyeri di belakang mata
- Mual dan muntah
- Ruam
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung sekitar 2-7 hari, namun bisa muncul kembali beberapa hari hingga berminggu-minggu kemudian. Meski kebanyakan kasus pulih dalam waktu satu bulan, beberapa kasus dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti meningitis, radang otak, atau pendarahan.
Yang perlu diwaspadai, CDC mencatat adanya kemungkinan penularan dari ibu hamil ke janin, meskipun dampaknya pada bayi belum diketahui secara pasti.
-
Penyebaran dan Pencegahan
Virus Oropouche menyebar melalui gigitan nyamuk penggigit yang terinfeksi, khususnya spesies Culicoides paraensis. Untuk mencegah penularan, langkah utama adalah menghindari gigitan serangga pembawa virus. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Menggunakan lotion anti nyamuk
- Memakai pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh
- Memasang kelambu saat tidur
- Menghilangkan genangan air di sekitar rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk
-
Pengobatan yang Tepat
Sayangnya, belum ada obat spesifik untuk mengobati infeksi virus Oropouche. Namun, ada beberapa cara untuk mengatasi gejalanya:
- Istirahat yang cukup
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
- Mengonsumsi obat pereda nyeri dan penurun demam
Baca juga: Chip Berbasis AI ChatGPT Sukses Ditanamkan ke Otak Seorang Pasien Lumpuh
Penting untuk diingat, CDC melarang penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonstereoid (NSAID) hingga penyakit bisa dihilangkan, untuk mengurangi risiko pendarahan. Pada kasus yang lebih parah, perawatan medis atau rawat inap mungkin diperlukan.
Munculnya virus Oropouche di Brasil menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit baru. Meski belum menyebar luas secara global, kita perlu tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, terutama bagi mereka yang tinggal di atau bepergian ke daerah tropis.
Sebagai masyarakat global, kita harus terus memantau perkembangan situasi dan mengikuti petunjuk dari otoritas kesehatan setempat. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang konsisten, kita dapat bersama-sama mengurangi risiko penyebaran virus Oropouche dan melindungi kesehatan kita serta orang-orang di sekitar kita.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(afr)