(Sumber gambar: Bitcoin.com)
Teknologi.id – Pada Senin, 5 Agustus 2024, pasar kripto mengalami penurunan signifikan. Harga Bitcoin (BTC) turun drastis, mencapai Rp878.018.396,99. Dalam 24 jam terakhir, BTC turun 10,25% dan selama seminggu terakhir, turun hingga 21,35%.
Penurunan ini tidak hanya dialami oleh Bitcoin. Ethereum (ETH) juga turun 19,79% dalam 24 jam dan 29,87% dalam seminggu, dengan harga saat ini di Rp37.578.491,31 per koin. Binance Coin (BNB) turun 14,31% dalam 24 jam dan 23,40% dalam seminggu, dengan harga Rp7.328.405,25 per koin.
Solana (SOL) mengalami penurunan 8,55% dalam 24 jam dan 31,02% dalam seminggu, dengan harga Rp2.119.861,22 per koin. USD Coin (USDC) sedikit menurun 0,02% dalam 24 jam dan 0,68% dalam seminggu, dengan harga Rp16.174,05.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Gibran Ingin Cetak Ahli Blockchain Hingga Crypto
Kripto lainnya seperti XRP turun 13,38% dalam 24 jam dan 20,99% dalam seminggu, dengan harga Rp7.760,26 per koin. Toncoin (TON) turun 6,56% dalam 24 jam dan 16,72% dalam seminggu, dengan harga Rp90.284,41.
Dogecoin (DOGE) turun 12,57% dalam 24 jam dan 28,68% dalam seminggu, dengan harga Rp1.523,12 per token. Cardano (ADA) juga turun 13,28% dalam 24 jam dan 24,73% dalam seminggu, dengan harga Rp5.084,14 per koin.
Di sisi lain, Tether (USDT) sedikit menguat 0,06% dalam 24 jam terakhir, meskipun turun 0,63% dalam seminggu, dengan harga Rp16.163,30. Total nilai pasar kripto saat ini berada di Rp30.843,8 triliun, mengalami penurunan sebesar 11%.
Penyebab Penurunan Harga Bitcoin
Menurut Fyqieh Fachrur, seorang Trader di Tokocrypto, penurunan harga ini disebabkan oleh meningkatnya risiko geopolitik yang mempengaruhi sentimen investor.
Pertemuan The Fed pada Juli lalu dan keputusan untuk mempertahankan suku bunga pada 5,25 – 5,5% juga menjadi faktor penyebab utama. Selain itu, distribusi BTC oleh Mt. Gox dan transfer Bitcoin senilai USD 2 miliar oleh pemerintah AS turut berkontribusi pada penurunan harga. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga mempengaruhi pasar setelah pimpinan Iran dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel.
Fyqieh juga menyebutkan bahwa Bitcoin telah berada di bawah area utama antara US$65.300 dan US$68.400 selama hampir sepuluh hari terakhir.
Baca juga: Prediksi Cryptocurrency: Bagaimana Nasib Masa Depan Bitcoin?
Penurunan di bawah level USD 65.000 (sekitar Rp1.052.967.500,00) dapat mengindikasikan melemahnya momentum bullish jangka pendek, dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju level terdekat di USD 62.000 (sekitar Rp1.004.793.700,00).
Inflasi yang meningkat di berbagai negara juga menjadi faktor penurunan harga kripto. Ketidakpastian seputar regulasi kripto global dan kekhawatiran inflasi turut mempengaruhi sentimen pasar.
Banyak faktor yang memberikan tekanan signifikan terhadap harga Bitcoin dan kripto secara keseluruhan. Para investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terkini.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(vn)