Teknologi.id – Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini melontarkan pernyataan yang kontroversial saat diwawancara oleh Maria Bartiromo di Fox News. Trump menyebut Google harus berhati-hati karena mereka sangat tidak bertanggung jawab dan merasa Google akan ditutup.
“Google selama ini sangat buruk, mereka sangat tidak bertanggung jawab. Saya merasa Google terancam ditutup karena saya pikir Kongres tak bisa menerima hal itu,” ujar Trump.
Trump melontarkan pernyataan tersebut usai menyadari bahwa tak ada siapapun dari pihak Google yang mencoba menghubunginya setelah percobaan pembunuhan yang terjadi saat dirinya sedang berkampanye. Di lain pihak, justru CEO Meta Mark Zuckerberg yang menghubunginya beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terjadi.
“Saya ditelepon oleh Mark Zuckerberg kemarin, sehari sebelum atau subyek yang sama… dan ia benar-benar minta maaf. Ia menyebut mereka membuat kesalahan…membenarkan kesalahannya. Google, tak ada yang menelepon dari Google,” kata Trump.
Baca juga: Donald Trump Usul Pakai Bitcoin untuk Bayar Utang AS Hingga 35 Triliun Dolar
Mark Zuckerberg baru-baru ini memang menelpon Trump dan meminta maaf setelah asisten AI Meta secara keliru mengatakan tidak ada upaya pembunuhan terhadap Trump. Padahal, Trump sendiri hampir meregang nyawa jika saja peluru yang diarahkan kepada dirinya tidak meleset dan hanya mengenai telinganya.
Hubungan Donald Trump dan Mark Zuckerberg pun menjadi lebih baik usai adanya permintaan maaf Bos Meta tersebut, di mana sejak lama diketahui hubungan keduanya kurang baik.
“Saya percaya Mark Zuckerberg, dia sering menelepon saya. Saya pikir mereka memperbaikinya. Dia tidak melakukan apa yang dia lakukan lima tahun lalu, dengan USD 500 juta dolar, saya tidak percaya,” ujar Trump, dikutip dari The Verge, Selasa (6/8/2024).
Pernyataan tentang USD 500 juta itu mungkin saja ditujukannya pada klaim yang salah bahwa Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, menghabiskan USD 400 juta tahun 2020 untuk kampanye pesaing Trump, Joe Biden.
(dwk)