Dipublish Tgl: Monday, 30 September 2024
Dalam dunia bisnis, pitching merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap pengusaha. Istilah ini merujuk pada proses penyampaian ide, produk, atau layanan kepada calon investor, mitra bisnis, atau klien dengan tujuan mendapatkan dukungan atau kerjasama.
Kemampuan untuk menyampaikan gagasan secara efektif dan meyakinkan bisa menjadi faktor penentu keberhasilan dalam mendapatkan pendanaan atau memperluas jaringan bisnis.
Dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai pengertian pitching dalam bisnis, tujuan utamanya, serta bagaimana cara melakukan pitching yang baik dan efektif.
Pengertian Pitching dalam Bisnis
Mengutip dari sebi.umy.ac.id pitching adalah sebuah strategi menyampaikan ide bisnis atau usaha yang telah didirikan sebelumnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan dukungan atas rencana bisnis yang sudah disusun sebelumnya mulai dari dukungan finance, marketing, banding dan lainnya.
Sederhananya, pitching dalam bisnis adalah proses presentasi singkat dan persuasif yang bertujuan untuk menarik minat pihak lain terhadap suatu ide, produk, atau layanan bisnis.
Pitching biasanya dilakukan dalam waktu yang terbatas, sehingga setiap kata dan visual yang digunakan harus efektif dan tepat sasaran. Seperti:
- Ide yang jelas dan unik: Apa yang membedakan ide bisnis Anda dengan yang lain?
- Pasar yang jelas: Siapa target pasar Anda? Seberapa besar potensi pasarnya?
- Model bisnis yang jelas: Bagaimana cara Anda menghasilkan uang?
- Tim yang kuat: Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam bisnis Anda? Apa keahlian mereka?
- Proyeksi keuangan: Bagaimana perkiraan pendapatan dan pengeluaran bisnis Anda?
Perbedaan Pitching dan Presentasi Biasa
Pada penjelasan di atas, disebutkan jika pitching adalah proses presentasi, lalu apa bedanya pitching dan presentasi biasa? Berikut beberapa perbedaannya:
#Tujuannya
Perbedaan pertama pitching dan presentasi biasa adalah dari tujuannya. Pitching bertujuan untuk menjual ide atau produk serta mendapatkan dukungan atau investasi. Sedangkan presentasi biasanya lebih kepada memberikan informasi atau edukasi tanpa tekanan untuk menghasilkan tindakan segera.
#Gaya Penyampaian
Perbedaan kedua dari gaya penyampaian, gaya penyampaian pitching bersifat lebih persuasif dan inspiratif, serta berusaha menciptakan koneksi emosional dan mendorong audiens untuk berpartisipasi. Sedangkan presentasi biasa cenderung lebih informatif dan formal, tanpa upaya khusus untuk memengaruhi keputusan audiens.
#Interaksi dengan Audiens
Ketiga adalah dari interaksinya dengan audiens, pitching cenderung lebih interaktif dengan mendorong interaksi dan umpan balik, dengan harapan audiens akan meminta informasi lebih lanjut atau menyatakan minat.
Sedangkan presentasi biasanya umumnya bersifat satu arah, dimana penyaji menyampaikan informasi tanpa mengharapkan keterlibatan aktif dari audiens.
Tujuan Pitching dalam Bisnis
Apa saja tujuan dari melakukan pitching? Berikut diantaranya:
1. Pitching untuk Mendapatkan Pendanaan
Salah satu tujuan utama pitching adalah untuk menarik perhatian investor dan mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Pitch yang baik dapat meyakinkan investor tentang potensi keuntungan dari investasi mereka.
2. Memperkenalkan Produk atau Layanan
Presentasi ini juga berfungsi untuk memperkenalkan produk atau layanan baru kepada audiens, menjelaskan fitur, manfaat, dan keunggulan yang membedakannya dari kompetitor.
3. Pitching untuk Membangun Jaringan
Tujuan lainnya adalah dapat membuka peluang untuk menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan, termasuk investor, mitra bisnis, dan pelanggan potensial. Jaringan yang kuat dapat membantu dalam pengembangan bisnis.
4. Mendapatkan Feedback
Melalui pitching, pengusaha bisa mendapatkan masukan dan kritik konstruktif dari audiens. Umpan balik ini sangat berharga untuk meningkatkan produk, strategi, atau rencana bisnis.
Baca Juga: Ketahui 11 Fungsi Feedback untuk Bisnis Anda
5. Meningkatkan Visibilitas dan Branding
Tujuan umum lainya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan merek dan menarik perhatian media. Hal ini dapat membantu menciptakan buzz dan menarik lebih banyak perhatian terhadap perusahaan atau produk yang ditawarkan.
Cara Melakukan Pitching dalam Bisnis yang Menarik
Agar pitching Anda lebih menarik, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Mengenal Audiens
Sebelum melakukan pitching, lakukan riset mendalam mengenai calon audiens atau investor. Tanyakan hal-hal seperti:
- Industri apa yang mereka investasikan? Misalnya, apakah mereka fokus pada teknologi, pendidikan, atau sektor lainnya?
- Di tahap apa mereka berinvestasi? Pastikan untuk menyelaraskan bisnis Anda dengan investor yang tepat berdasarkan tahap perkembangan bisnis.
- Bagaimana rekam jejak dan budaya bisnis mereka? Penyesuaian strategi pitching dengan gaya dan fokus investor dapat meningkatkan peluang keberhasilan.
2. Pitch Desk Informatif dan Menarik
Selanjutnya adalah buat pitch deck yang menarik dan informatif. Picdesk sendiri adalah slide presentasi yang berisi informasi mengenai deskripsi bisnis, ide dan potensi bisnis yang ingin atau akan dijalankan.
Ada beberapa elemen penting yang wajib ada dalam pitch desk Anda, yakni:
- Introduction: Perkenalan singkat mengenai bisnis Anda.
- Problem: Gambarkan masalah yang ada di pasar dan relevansinya dengan solusi Anda.
- Solution: Jelaskan bagaimana bisnis Anda menawarkan solusi yang inovatif.
- Market: Sertakan informasi tentang ukuran pasar dan peluang pertumbuhan.
- Product: Detail produk atau layanan utama yang Anda tawarkan.
- Validation: Berikan bukti yang mendukung pengembangan produk Anda, misalnya hasil riset atau uji coba.
- Team: Tampilkan siapa saja yang berada di balik bisnis Anda, terutama mereka yang memiliki keahlian di bidangnya.
- Competition: Paparkan siapa saja kompetitor dan bagaimana Anda bisa unggul.
- Financial Projections: Proyeksikan keuangan jangka panjang untuk menunjukkan stabilitas bisnis.
- The Ask: Jelaskan kebutuhan investasi dan negosiasi yang diinginkan.
3. Jelaskan Produk dan Layanan
Jangan hanya berfokus pada ide bisnis. Jelaskan produk atau layanan secara konkret dan bagaimana mereka menghasilkan keuntungan. Investor ingin tahu bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari investasi mereka, sehingga penting untuk memperlihatkan model bisnis yang jelas.
4. Jelaskan Peluang Bisnis Secara Detail
Selanjutnya, jelaskan juga apa peluang bisnis Anda di masa depan. Sebab, sebelum memberikan dukungan kepada Anda investor juga ingin mengetahui setiap detail tentang peluang bisnis Anda. Contohnya seperti:
- Ukuran dan potensi pasar
- Rencana menarik dan mempertahankan pelanggan
- Hambatan terhadap kompetisi
- Cara menguji kesesuaian produk dengan pasar secara efisien
- Strategi menghasilkan pendapatan dan keuntungan
- Jumlah modal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis.
5. Manajemen Waktu Presentasi
Terakhir dan yang paling penting adalah manajemen presentasi, jangan terlalu lama dan jangan terlalu singkat. Anda bisa membagi waktu presentasi secara proporsional untuk setiap poin pentingnya.
Jangan terburu-buru namun pastikan semua poin tersampaikan dengan baik. Gunakan visual yang menarik, seperti grafik atau infografis, untuk menjaga perhatian audiens dan memperjelas data penting. Presentasi yang visual menarik membantu membuat pesan lebih mudah diingat dan menyenangkan bagi audiens.
Penutup
Selain melakukan pitching ini, investor juga akan dengan mudah memberikan dukungan kepada Anda jika semua laporan keuangannya tercatat rapi. Sebab, dari laporan keuangan ini investor dapat mengevaluasi kesehatan bisnis secara menyeluruh.
Laporan keuangan yang rapi dan transparan membantu investor melihat arus kas, tingkat profitabilitas, serta seberapa efisien penggunaan modal yang ada.
Untuk bisa mendapatkan laporan keuangan rapi dan transparan Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!