Contoh laporan penjualan produk adalah salah satu dokumen wajib yang harus dimiliki pelaku usaha untuk mencatat setiap transaksi penjualannya, sehingga tahu apa saja produk yang terjual, berapa laba yang diperoleh dan lain sebagainya.
Tanpa laporan penjualan yang jelas, bisnis bisa kesulitan dalam mengambil keputusan, seperti menentukan stok barang, menetapkan harga, atau merancang strategi promosi yang efektif. Oleh karena itu, memahami cara membuat dan menganalisis laporan penjualan sangatlah penting agar bisnis tetap berkembang dan meraih keuntungan maksimal.
Simak lebih lanjut tentang bagaimana cara membuat laporan penjualan produk, format dan beberapa contohnya pada artikel di bawah ini!
Apa itu Laporan Penjualan?
Laporan penjualan produk adalah dokumen yang berisi ringkasan transaksi penjualan dalam periode tertentu, mencakup jumlah produk yang terjual, total pendapatan, metode pembayaran, serta informasi terkait lainnya.
Dimana, laporan ini nantinya akan digunakan untuk menganalisis tren penjualan, mengevaluasi kinerja produk, dan membantu pengambilan keputusan bisnis, seperti pengelolaan stok, strategi pemasaran, hingga penetapan harga.
Berdasarkan periode pelaporannya, laporan penjualan produk dibedakan menjadi 4 jenis, yakni:
- Laporan penjualan harian, laporan penjualan yang dibuat setiap hari, guna memantau aktivitas penjualan dan detail transaksi harian untuk memastikan target harian tercapai.
- Laporan penjualan mingguan, dibuat 1 minggu sekali, biasanya digunakan untuk menganalisis tren mingguan dan mengidentifikasi mana produk yang memiliki performa baik dan rendah.
- Laporan penjualan bulanan, dibuat setiap akhir bulan, selain digunakan untuk memantau penjualan, laporan ini juga bisa Anda jadikan sebagai bahan perbandingan penjualan dari bulan sebelumnya.
- Laporan penjualan tahunan, laporan ini memuat seluruh informasi penjualan dalam satu tahun, dan dari data laporan ini Anda bisa membuat keputusan strategis dalam perencanaan langkah bisnis selanjutnya di masa depan.
Mengapa Perlu Dibuat Laporan Penjualan?
Berikut beberapa manfaat dan alasan kenapa Anda perlu membuat laporan penjualan produk:
1. Memonitor Kinerja Penjualan
Alasan pertama kenapa pelaku usaha perlu membuat laporan penjualan adalah dapat digunakan sebagai media dan alat untuk memonitoring kinerja penjualan usaha Anda. Dimana, dari data yang ada Anda bisa melihat bagaimana performa bisnis dari waktu ke waktu.
Selain itu, Anda juga bisa mengetahui produk mana yang paling laris, kapan terjadi lonjakan atau penurunan penjualan, serta apakah strategi pemasaran yang diterapkan sudah efektif atau belum, sehingga Anda bisa melakukan evaluasi dan perbaikan agar bisnis bisa terus berkembang.
2. Analisis Trend Penjualan
Tidak hanya itu saja, melalui laporan penjualan Anda juga bisa mengenali pola pembelian pelanggan dan memahami tren pasar. Misalnya, apakah ada musim tertentu di mana penjualan meningkat? Atau apakah ada produk yang mulai kurang diminati? Dengan analisis tren ini, Anda bisa menyesuaikan strategi bisnis agar lebih sesuai dengan permintaan pasar.
3. Membuat Perencanaan Penjualan
Alasan dan manfaat laporan penjualan selanjutnya adalah dapat digunakan untuk perencanaan penjualan, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Anda bisa menetapkan target penjualan yang realistis, menyusun strategi promosi yang lebih efektif, hingga mengalokasikan anggaran pemasaran dengan lebih bijak dari data yang sudah ada di laporan penjualan.
4. Menganalisa dan Mendeteksi Masalah Penjualan
Selain dapat digunakan untuk perencanaan penjualan di masa depan, laporan penjualan juga bisa digunakan untuk mendeteksi masalah sejak dini, apakah karena harga yang kurang kompetitif, stok yang kurang, banyak produk yang tidak tersedia, atau strategi pemasaran yang kurang efektif.
Dengan memahami penyebabnya, Anda bisa segera mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut. Sehingga, bisnis Anda bisa lebih maksimal dalam menjalankan operasional bisnisnya.
5. Efisiensi Stok Barang Dagang
Terakhir adalah pengelolaan stok barang dagang, karena pengelolaan stok yang baik sangat bergantung pada rekapan penjualan. Dari data yang tersedia, Anda bisa mengetahui produk mana yang perlu diperbanyak stoknya dan mana yang kurang diminati sehingga tidak perlu disimpan terlalu banyak.
Dengan cara ini, Anda bisa menghindari penumpukan barang yang tidak terjual sekaligus memastikan ketersediaan produk yang diminati pelanggan. Bisnis Anda bisa terhindar dari kerugian.
Format Laporan Penjualan Produk
Contoh format tabel penjualan produk (Credit: bee.id)
Cara Membuat Laporan Penjualan Produk
Berikut langkah-langkah yang bisa Anda praktekkan untuk menyusun laporan penjualan produk:
1. Menentukan Tujuan dan Audiens Laporan
Langkah pertama yang bisa Anda praktekkan sebelum menyusun laporan penjualan adalah dengan menentukan terlebih dahulu siapa yang akan membaca laporan penjualan ini.
Apakah laporan ini untuk evaluasi internal, presentasi kepada manajemen, atau untuk analisis tren pasar? Mengetahui audiens akan membantu Anda menentukan detail informasi yang perlu disertakan.
2. Pilih Jenis Laporan Penjualan Produk yang Sesuai
Kemudian, tentukan jika jenis laporan penjualan yang akan Anda buat, seperti laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jenis laporan ini akan memengaruhi format dan detail data yang disajikan.
Laporan ini juga harus disusun dengan konsisten, agar informasi yang ada dalam laporan dapat dibandingkan setiap periodenya dan analisa yang dihasilkan juga lebih akurat. Selain itu, tentukan juga indikator kinerja utama (KPI) yang akan dianalisis. Seperti, total penjualan, rata-rata nilai transaksi, tingkat konversi, atau produk terlaris.
3. Mengumpulkan Data Penjualan
Setelah menyiapkan format dan tujuan pembuatan laporan penjualan, Anda bisa melanjutkan dengan mengumpulkan semua data transaksi penjualan yang relevan selama periode yang ditentukan.
Data ini meliputi jumlah produk terjual, harga jual, tanggal transaksi, metode pembayaran, dan informasi pelanggan jika diperlukan. Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan lengkap
4. Menyusun Data Transaksi ke Dalam Laporan
Setelah data transaksi terkumpul, langkah berikutnya adalah menyusun data tersebut ke dalam laporan dengan format yang sistematis dan mudah dibaca. Anda bisa menggunakan spreadsheet atau aplikasi kasir integrasi software akuntansi untuk mengelompokkan data berdasarkan kategori seperti tanggal transaksi, produk terjual, total pendapatan, dan metode pembayaran.
Seperti software kasir online Beepos, mudahkan Anda berikan pelayanan kepada pelanggan, mencatat transaksi penjualan sampai ke laporan dan analisisnya secara otomatis. Dengan Beepos, Anda dapat merekam setiap transaksi secara real-time, tetapi juga langsung mengelola laporan keuangan bisnis dengan lebih akurat dan efisien.
Klik banner di bawah ini dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!
5. Menganalisis Data Penjualan
Selanjutnya Anda bisa menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan anomali dalam penjualan. Misalnya, apakah ada peningkatan penjualan pada produk tertentu atau penurunan penjualan pada periode tertentu? Analisis ini akan membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
Sebelum finalisasi, periksa kembali data dan informasi dalam laporan untuk memastikan keakuratannya. Validasi data penting untuk menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi keputusan bisnis.
Contoh Laporan Penjualan Produk
Berikut beberapa contoh laporan penjualan produk dari berbagai kebutuhan:
1. Contoh Laporan Penjualan Produk Makanan
Contoh Laporan Penjualan Produk Makanan (Credit: bee.id)
2. Contoh Laporan Penjualan Produk Harian
Contoh Laporan Penjualan Harian Toko Sembako Excel (Credit: bee.id)
3. Contoh Laporan Penjualan Produk Kewirausahaan
Contoh Laporan Penjualan Kewirausahaan Per Produk (Credit: bee.id)
4. Contoh Laporan Penjualan Produk Minuman
Contoh Laporan Penjualan Produk Minuman (Credit: bee.id)
Kesimpulan
Laporan penjualan produk adalah elemen penting dalam pengelolaan bisnis yang tidak hanya mencatat transaksi, tetapi juga menjadi dasar analisis untuk meningkatkan strategi penjualan.
Dengan laporan yang sistematis, pelaku usaha dapat memonitor kinerja penjualan, mengidentifikasi tren pasar, serta mendeteksi potensi masalah sejak dini. Selain itu, penggunaan teknologi seperti aplikasi kasir online Beepos juga dapat membantu dalam penyusunan laporan yang lebih akurat dan efisien.
Dengan data yang tersusun rapi, pengambilan keputusan bisnis menjadi lebih cepat, tepat, dan berbasis data, sehingga mendukung pertumbuhan usaha yang lebih optimal.